Setelah memperhatikan judul di atas tentu saja membuat kita bertanya-tanya bagaimana bisa kemasan tidak bersentuhan langsung dengan produk? Eits, sebelum kamu salah paham tentang judul di atas, kamu perlu tahu dulu tentang apa itu itu kemasan yang tidak langsung bersentuhan dengan produk.
Kita akan mengawalinya dari pembahasan tentang “kemasan” yang tentu saja tidak asing bagi kita yang sering membeli dan mengkonsumsi produk makanan, minuman, dan lain lain yang memiliki kemasan minimal plastik bening atau plastik bergambar.
Kemasan memiliki fungsi untuk mengamankan produk didalamnya dan memberikan kesan awal kepada konsumen terkait deskripsi produk dari berat, komposisi, promosi, dan masih banyak lagi. Nah, mungkin dari sini kamu sudah sedikit merasa jelas tentang apa itu kemasan, selanjutnya kita akan kembali ke pembahasan sebelumnya tentang apa itu contoh kemasan yang tidak langsung bersentuhan dengan produk ?
Jawabannya yaitu kemasan yang tidak langsung bersentuhan dengan produk biasanya disebut dengan kemasan sekunder dan tersier dimana kemasan tersebut menggabungkan produk-produk yang lebih dari satu untuk dibungkus bersamaan.
Sebagai contoh kemasan yang tidak bersentuhan langsung dengan produk misalnya jika kamu pernah melihat toko grosir yang sedang membongkar minuman botol seperti fanta atau sprite misalnya untuk di display satu persatu agar mudah diambil oleh konsumen. Saat pembongkaran tersebut ada kardus yang menggabungkan satu botol dengan botol lainnya secara rapat.
Itulah yang disebut dengan contoh kemasan yang tidak langsung bersentuhan dengan produk. Supaya kamu memiliki pemahaman yang lebih jelas lagi kita perlu membahas tentang fungsi dari kemasan produk tersier, primer, dan sekunder.
Apa Itu Kategori Kemasan Primer, Sekunder, dan Tersier dalam Produk ?
Secara garis besar, pengertian dari kemasan produk sekunder dan tersier mungkin kamu sudah mengetahuinya dari ulasan sebelumnya. Namun, kemasan produk sekunder dan tersier tentu saja bukan istilah yang muncul dengan sendirinya tanpa istilah lainnya seperti primer dan sekunder.
Jadi, untuk lebih jelas memahami tentang kemasan produk sekunder dan tersier atau juga disebut dengan kemasan yang tidak bersentuhan langsung dengan produk, maka kita harus memahami juga apa itu kemasan primer kemudian kita juga akan membahas contoh-contohnya serta tujuannya.
Istilah kemasan primer, sekunder, dan tersier sebenarnya memiliki keterkaitan satu sama lain karena ketiganya adalah kategori dari bahan pengemasan untuk berbagai produk, fungsi dari 3 kemasan inipun yaitu untuk melindungi produk agar terhindar dari kontaminasi, kotoran, debu sehingga dapat diterima dengan baik oleh konsumen.
Selama proses produksi, distribusi, hingga konsumsi tentunya banyak hal yang bisa menjadi kemungkinan terburuk yang mengakibatkan sebuah produk mengalami kerusakan atau tidak layak untuk dikonsumsi sehingga standar kemasan diperlukan untuk mengantisipasi hal yang tidak diinginkan bagi produsen maupun konsumen.
Oleh karena itu, adanya kemasan merupakan faktor yang sangat penting dalam menentukan kualitas produk produk tidak hanya diberi keamanan dalam bentuk kemasan hanya satu lapis saja tapi hingga beberapa lapis tergantung dari jenis produknya. Inilah yang menyebabkan terdapat beberapa kategori kemasan yang akan kita bahas secara rinci berikut ini:
1. Kemasan Produk Primer
Jenis kemasan yang pertama yang akan kita bahas yaitu kemasan primer atau bisa dibilang adalah kemasan pertama yang membungkus suatu produk. Kemasan primer merupakan kemasan terdalam sebelum kemasan sekunder dan kemasan tersier, kemasan primer menjadi kemasan yang secara langsung bersentuhan dengan produk.
Sehingga kemasan primer harus benar-benar dijamin dari kebersihan hingga keamanannya karena kemasan primer akan menyentuh langsung permukaan produk. Kemasan ini pastinya akan selalu ada pada semua jenis produk, oleh karena itu kemasan primer didesain fleksibel dan kuat sehingga dapat mengikuti bentuk dari produknya.
Contoh dari kemasan primer yaitu bungkus roti, kopi sachet, snack kemasan, dan masih banyak lagi. Bisa dibilang kemasan primer merupakan kemasan yang cukup menjadi penyebab sampah di lingkungan, namun dengan adanya kemasan primer ini produk menjadi lebih aman dan terlindungi. Biasanya kemasan primer juga berfungsi untuk memberikan deskripsi secara lengkap terkait produk yang biasanya akan jarang tertulis pada kemasan sekunder dan tersier.
2. Kemasan Sekunder
Selanjutnya yaitu kemasan sekunder yang berfungsi untuk membungkus dan melindungi kemasan primer, bisa dibilang bahwa kemasan sekunder adalah contoh kemasan yang tidak langsung bersentuhan dengan produk serta menjadi perlindungan tambahan dari kemasan primer.
Ada beberapa produk yang cukup menggunakan kemasan primer dan sekunder saja namun bagi produk yang rentan maka akan ditambahkan dengan kemasan produk tersier pada packagingnya. Sebagai gambaran, jika kamu pernah melihat produk kopi kemasan maka sebelum melihat sachet rentengannya dibuka akan ada plastik yang melindunginya dan memuat cukup banyak kemasan atau sachet kopi tersebut.
Jika masih belum jelas mungkin kamu pernah melihat produk permen di mana sebelum kamu mengambil satu permen kamu akan membuka toples, maka toples itu disebut kemasan sekunder. Biasanya juga kemasan sekunder digunakan untuk menggabungkan sejumlah produk agar memudahkan untuk menghitung agar bisa dilabeli harga yang sesuai saat memasarkannya.
3. Kemasan Tersier
Terakhir yaitu kemasan tersier yaitu bagian terakhir dari setiap packaging produk yang ada, jenis kemasan ini penggunaannya biasanya untuk menggabungkan kemasan primer dan sekunder menjadi satu.
Biasanya terbuat dari bahan-bahan yang cukup kuat sehingga dapat melindungi produk dari guncangan, fungsi dari kemasan tersier ini termasuk dalam contoh kemasan yang tidak bersentuhan langsung dengan produk serta dapat membantu produsen untuk mengatur barang-barang dalam jumlah yang sangat besar agar tidak berceceran. Kemasan tersier juga membantu efektivitas dari proses pengemasan serta pengiriman produk dalam jumlah yang yang cukup besar.
Contoh Kemasan Tidak Langsung Bersentuhan Dengan Produk
Setelah membahas tentang kategori kemasan dalam produk maka selanjutnya kita akan membahas contoh-contohnya. Setelah melihat pembahasan di atas sebagian besar pastinya sudah memahami tentang apa itu kemasan primer namun masih agak bingung terkait dengan kemasan sekunder dan tersier yang sama-sama merupakan contoh kemasan yang tidak bersentuhan langsung dengan produk.
Oleh karena itu, berikut kami akan memberikan uraian secara lengkap tentang contoh kemasan yang tidak bersentuhan langsung dengan produk pada kategori kemasan sekunder dan tersier:
1. Plastik Besar Bening
Contoh pertama yaitu plastik besar bening yang biasanya digunakan untuk membungkus produk dalam jumlah tertentu, plastik besar bening ini dapat dipastikan merupakan kemasan sekunder dan bukankah kemasan tersier karena terlalu lunak dan mudah sobek jika digunakan sebagai kemasan tersier.
Biasanya yang menggunakan kemasan sekunder plastik besar bening adalah produsen makanan lokal, minuman sachet, shampo sachet, dan masih banyak lainnya lagi namun kebanyakan tergolong produk dengan volume yang kecil.
2. Toples
Toples juga termasuk dalam contoh kemasan sekunder dan sering menjadi alternatif untuk produk makanan kecil sehingga dapat menampung jumlah yang cukup banyak dalam satu toples misalnya produk permen.
Toples termasuk dalam kemasan sekunder namun bukan kemasan tersier karena bisa dibilang masih mudah pecah dan sering dibuka tutup saat sudah ada di ritel maupun toko untuk dipasarkan kepada konsumen.
3. Kardus
Kardus bisa termasuk dalam kategori kemasan sekunder maupun tersier karena ada beberapa produk yang cukup menggunakan kardus sebagai kemasan tersiernya misalnya minuman fanta botol yang jika diuraikan seperti ini:
- Produk: Minuman cair
- Kemasan Primer: Botol Plastik
- Kemasan Sekunder: Plastik Bening Press
- Kemasan Tersier: Kardus
Namun ada juga yang menggunakan kardus sebagai kemasan sekunder langsung untuk melindungi kemasan primer tanpa menggunakan kemasan tersier seperti mie instan misalnya. Jadi, dapat disimpulkan bahwa penggunaan kemasan primer, sekunder, maupun tersier disesuaikan dengan kebutuhan serta jenis dari produknya sehingga tidak bisa ditentukan dan dipastikan bahwa semua produk menggunakan kemasan secara lengkap.
Misalnya produk beras yang hanya dibungkus oleh kemasan berupa karung tanpa menggunakan kemasan lainnya. Penggunaan karung beras sudah dipertimbangkan berdasarkan kekuatan dan kebutuhan jadi tidak membutuhkan kemasan pelindung lainnya untuk melindungi produk didalamnya. Sebenarnya masih banyak contoh kemasan yang tidak bersentuhan langsung dengan barang dan bisa kamu temukan sendiri saat kamu datang ke toko maupun grosir terdekat.
Akhir kata, sekian informasi yang kami sampaikan tentang kategori dan contoh kemasan yang tidak langsung bersentuhan dengan produk yang ternyata merupakan jenis kemasan dengan fungsi yang berbeda serta harus disesuaikan dengan jenis produknya. Semoga informasi kali ini dapat menambah pengetahuan kamu dan nantikan selalu update informasi dari kami selanjutnya ya!