Dalam kegiatan apapun, organisasi perlu membuat laporan keuangan sebagai bentuk tanggung jawab atas pemasukan dan pengeluaran dalam biaya operasional perusahaan sehingga arah keuangan menjadi jelas dan menghindari penyalahgunaan anggaran. Bagi yang ahli akuntansi tentunya sudah menjadi makanan sehari-hari untuk membuat laporan keuangan atau laporan pertanggungjawaban anggaran
Bagi yang belum pernah atau belum terbiasa tentunya akan terasa sulit untuk cara membuat laporan keuangan yang baik dan benar. Hal ini yang membuat sebuah perusahaan atau organisasi belum memiliki staf ahli dalam hal penyusunan laporan dan sebagian besar memanfaatkan karyawan bidang administrasi yang tidak menjamin kompetensinya dalam bidang laporan keuangan.
Padahal penyusunan laporan keuangan memiliki peran yang penting dalam menentukan kebijakan serta perkembangan organisasi atau perusahaan sehingga tenaga kerja ahli dalam bidang keuangan harus ada di dalam struktur penyusunan laporan yang sesuai dan tepat. Perlu kamu tahu bahwa cara menyusun laporan keuangan melalui tahapan dan proses dalam buku besar dan jurnal.
Jika menyimpulkan dari pembahasan singkat diatas, laporan keuangan penyajian data terstruktur dari kinerja keuangan sebuah entitas bisa dibilang laporan keuangan mencakup proses pencatatan serta transaksi keuangan dalam periode yang sudah ditentukan dalam skala organisasi perusahaan yang kecil maupun besar sehingga laporan keuangan menjadi jantung dari sebuah bisnis atau perusahaan.
Pentingnya membuat laporan keuangan yang akurat akan memberikan keuntungan sendiri bagi organisasi tersebut. Oleh karena itu, pada kesempatan kali ini kami akan membahas tentang laporan keuangan terkait cara penyusunannya, jenisnya, serta pengelolaannya. Jadi jangan lewatkan dan baca sampai habis ya!
Jenis dan dan Tips Bikin Laporan Keuangan yang Mudah Untuk Pemula
Sebelum lebih jauh membahas tentang membuat dan menyusun laporan keuangan, kita harus mengetahui terlebih dahulu jenis dari laporan keuangan sehingga bisa menambah pemahaman kita terkait apa saja yang termasuk dalam laporan keuangan. Secara garis besar jenis laporan ini dibagi menjadi empat kategori yang akan kami rangkum sebagai berikut:
- Laporan Keuangan Laba Rugi, merupakan laporan yang mencantumkan berbagai transaksi perusahaan dari total anggaran yang diperoleh yang dalam hal ini adalah pendapatan serta anggaran yang dikeluarkan yang dalam hal ini yaitu pengeluaran
- Laporan Keuangan Perubahan Modal, merupakan laporan yang menunjukkan perubahan yang terjadi pada ekuitas perusahaan dalam periode tertentu
- Laporan Keuangan Neraca, merupakan laporan keuangan yang memberikan informasi mengenai kondisi keuangan organisasi atau perusahaan dalam periode yang sudah ditentukan biasanya dalam satu tahun
- Laporan Keuangan Arus Kas, merupakan laporan keuangan yang menampilkan perputaran arus kas dalam suatu organisasi atau perusahaan terkait penerimaan kas dan pengeluaran kas dalam suatu periode
Itulah jenis dari laporan keuangan yang biasanya ada dalam suatu organisasi dan perusahaan semakin berkembangnya sistem keuangan tidak menutup kemungkinan ada jenis pelaporan keuangan lainnya yang akan menyempurnakan catatan anggaran dalam sebuah organisasi serta perusahaan. Selanjutnya kita akan membahas tentang tips pengelolaan cara membuat laporan keuangan yang mudah bagi pemula sebagai berikut:
1. Pengumpulan Catatan Transaksi Jurnal
Hal pertama dalam mengelola dan menyusun laporan keuangan yaitu mengumpulkan serta mencatat transaksi di tahun berjalan pada jurnal, transaksi yang harus dicatat dalam hal ini yaitu keseluruhan transaksi yang sudah diproses sehingga bukti transaksi atau sering disebut kuitansi harus ada dan tidak boleh hilang. Hal ini dikarenakan bukti transaksi sebagai bukti otentik dalam pencatatan transaksi pada jurnal agar terperinci dan akurat.
2. Melakukan Posting Jurnal ke Buku Besar
Langkah selanjutnya setelah melakukan pencatatan berbagai transaksi dalam jurnal, kamu harus memposting jurnal tersebut ke dalam buku besar, buku besar memuat berbagai akun-akun yang berbeda yang terperinci. Cara untuk melakukan posting ke buku besar terbilang mudah karena hanya tinggal memindahkan catatan pada jurnal ke akun-akun pada buku besar dengan sesuai dan rinci, jadi kunci awalnya yaitu memang di jurnal terlebih dulu.
3. Melakukan Penyusunan Pada Neraca Saldo
Kemudian setelah mengelompokkan catatan pada akun-akun di buku besar, kamu harus menyusun neraca saldo yang mana memuat daftar rekening-rekening pada buku besar dengan saldo kredit maupun debit. Nah, daftar rekening tersebut dikelompokkan dalam dua kategori yaitu aktiva dan pasiva. jika kamu baru mendengar aktiva dan pasiva di laporan keuangan, istilah ini menunjukkan aset kekayaan (aktiva) dan utang dan biaya operasional (pasiva).
4. Pengumpulan Data dan Penyesuaian Jurnal
Pencatatan transaksi pada langkah sebelumnya tentu saja masih belum sempurna karena kemungkinan ada beberapa transaksi akhir yang belum tercatat sehingga perlu ada penyesuaian jurnal agar mendapatkan hasil akurat dan sesuai dengan keadaan sebenarnya. Melalui penyesuaian jurnal ini nantinya, perusahaan akan memiliki pertimbangan terbaik untuk menentukan arah kebijakan selanjutnya serta menentukan keputusan yang menguntungkan.
5. Melakukan Penyusunan Neraca Lajur
Langkah selanjutnya sebelum masuk pada pembuatan laporan keuangan, maka kamu sangat perlu untuk melakukan penyusunan neraca lajur yang diawali dari neraca saldo kemudian disesuaikan dengan data yang didapatkan dari jurnal penyesuaian. Penyesuaian tersebut nantinya akan menjadi data matang yang sudah bisa disajikan dalam laporan keuangan lengkap dengan neraca laporan rugi dan laba.
6. Buat Laporan Keuangan
Sekarang kita sudah sampai pada fase membuat dan menyusun laporan, catatan dari neraca lajur yang sudah disesuaikan tadi merupakan bahan yang selanjutnya akan disalin pada laporan keuangan sesuai ketentuan dan standar organisasi atau perusahaan. Dalam neraca lajur sudah dipisahkan berbagai catatan sehingga kamu tinggal menulisnya kembali dengan rapi. Selain mencatat dengan rapi dan tepat, kamu harus menampilkan informasi yang akurat karena hal ini sangat penting dalam pengambilan keputusan di periode selanjutnya.
7. Menyusun Jurnal Penutupan
Setelah menyusun dan membuat laporan keuangan, kamu harus membuat jurnal penutup yang berisi rekening-rekening sementara laba dan rugi kemudian memindahkan saldo ke laba yang tidak dibagi dan dimasukkan ke buku besar sesuai dengan akun-akun yang ada
8. Membuat Neraca Saldo Pasca Penutupan
Langkah terakhir untuk memeriksa keseimbangan saldo debit dan kredit pada keuangan perusahaan yang masih terbuka, kamu harus membuat neraca saldo pasca penutupan yang memuat rekening nyata dan bukanlah rekening nominal yang sudah tertutup. Akun-akun sebelumnya tidak perlu kamu masukkan pada neraca saldo karena saldo sudah nol melalui jurnal penutupan.
Jadi itulah beberapa rangkuman dalam menyusun dan membuat laporan keuangan yang berfungsi untuk mengetahui kondisi keuangan suatu organisasi maupun perusahaan. Dengan memiliki laporan keuangan dapat memberikan kemudahan kepada perusahaan untuk merencanakan dan menentukan stabilitas anggaran terbaik.
Akhir kata, itulah informasi yang bisa kami kumpulkan terkait cara membuat laporan keuangan lengkap dengan penjelasan serta alur pengelolaannya agar mendapatkan hasil akurat. Semoga artikel kali ini dapat membantu kamu menyusun laporan keuangan yang baik dan benar. Sekian dan terimakasih!