Pernahkah kamu mendengar tentang keunggulan mutlak dan komparatif dalam perdagangan internasional? Jika belum, kami yakin judul di atas begitu asing dan cukup membuat penasaran ya. Kamu tidak perlu khawatir karena kami akan membahasnya satu persatu agar kamu dapat memahami artikel pada kesempatan hari ini. Jadi keunggulan mutlak dan keunggulan komparatif merupakan bagian dari keunggulan spesialisasi.
Sebelumnya kamu harus memahami dulu arti dari keunggulan spesialisasi. Keunggulan atau keuntungan spesialisasi merupakan keuntungan yang didapatkan oleh sebuah negara dalam sistem perdagangan internasional. Keuntungan ini terjadi dikarenakan adanya kelebihan kemampuan untuk menghasilkan sumber dayanya sehingga membuat negara tersebut dapat menghasilkan produk tertentu secara efisien.
Nah, keunggulan spesialisasi ini dibagi menjadi tiga jenis keunggulan mutlak, keunggulan komparatif, dan keunggulan kompetitif. Namun, pada pembahasan kali ini kita hanya akan membahas perbedaan utama antara keunggulan mutlak dan komparatif, hal tersebut dikarenakan kedua keunggulan ini seringkali sulit dibedakan. Daripada kamu penasaran, berikut adalah ulasan lengkapnya yang wajib banget kamu simak sampai selesai.
Perbedaan Utama antara Keunggulan Mutlak dan Komparatif dalam Perdagangan Internasional
Sebelumnya sudah dijelaskan bahwa keunggulan mutlak dan komparatif merupakan bagian dari keunggulan spesialisasi. Untuk menjelaskan tentang keunggulan mutlak dan keunggulan komparatif terutama mengetahui perbedaan utamanya maka perlu kamu tahu bahwa hal ini bisa dijelaskan secara teori yang disebut dengan teori keunggulan mutlak dan teori keunggulan komparatif.
Sebenarnya teori-teori ini akan cenderung menjelaskan tentang perdagangan internasional antar negara yang saling menguntungkan. Dengan kata lain, teori keunggulan lebih menekankan kepada cara mendapatkan keuntungan dari perdagangan internasional yang memanfaatkan kelebihan sumber daya. Untuk itu yuk kita simak bagaimana perbedaan utama antara keunggulan mutlak dan komparatif dalam perdagangan internasional:
Membahas Teori Keuntungan atau Keunggulan Mutlak
Seorang ahli ekonomi yang cukup terkenal dan populer yaitu Adam Smith memiliki penjelasan khusus tentang teori keunggulan mutlak atau absolute dalam sebuah judul buku yaitu Wealth of Nation. Ini dirilis pada tahun 1976 yang membahas tentang teori perdagangan secara murni.
Dalam teori tersebut menjelaskan bahwasanya suatu negara akan dikatakan memiliki keuntungan atau keunggulan mutlak jika bisa melakukan produksi dengan biaya yang lebih rendah. Biaya rendah yang dimaksud di sini adalah biaya produksi suatu barang yang mana lebih murah jika dibandingkan dengan negara yang lainnya.
Produk atau barang seperti ini bisa dibilang memiliki keuntungan atau keunggulan secara mutlak, kemudian kelebihan produksi atau sumber daya di dalam negeri bisa diekspor ke negara lain dan mendapatkan keuntungan tersendiri. Artinya teori ini menggambarkan bahwa dalam produktivitas penggunaan faktor produksi, tenaga kerja, bahan baku, dan lain-lain ternyata sangat mempengaruhi untuk menentukan daya saing atau keunggulan dari negara tersebut.
Dapat disimpulkan bahwa teori keunggulan mutlak merupakan keuntungan yang dimiliki sebuah negara karena adanya keistimewaan, misalnya sebuah negara memiliki jumlah kekayaan alam serta kompetensi penduduk yang memungkinkan untuk memproduksi barang atau produk tertentu dengan biaya operasional yang lebih terjangkau dibandingkan dengan negara lain yang memproduksi barang yang sama.
Untuk memberikan pemetaan secara jelas, kami akan memberikan sebuah contoh dimana negara X memiliki produktivitas mesin 200 unit per tahun kemudian produksi pangannya bisa menghasilkan sekitar 2000 jenis pertahun. Di sisi lain negara Y dapat menghasilkan produksi mesin hingga 500 unit per tahunnya kemudian untuk produksi tangannya hanya 1000 jenis pertahun.
Mari kita analisa keuntungan atau keunggulan mutlak dari 2 negara ini, negara X memiliki keunggulan mutlak dalam hal produksi pangan karena lebih tinggi dari negara Y. Namun ternyata negara Y juga memiliki keunggulan mutlak dalam hal produktivitas mesin karena dua kali lipat lebih tinggi daripada negara X.
Dari kasus ini bisa disimpulkan kedua negara memiliki keunggulan mutlak masing-masing dan bisa bertukar sumber daya sesuai kebutuhan. Meskipun begitu keunggulan mutlak ternyata memiliki kelemahan yaitu tidak bisa memberikan penjelasan argumen tentang alasan suatu negara yang tidak memiliki keunggulan mutlak namun bisa melakukan transaksi penjualan atau ekspor produknya.
Membahas Teori Keuntungan Komparatif
Selanjutnya kita akan membahas tentang teori keunggulan komparatif yang dijelaskan oleh orang ahli bernama David Ricardo, bisa dibilang bahwa teori ini merupakan pendukung pelengkap, serta perbaikan dari teori keunggulan mutlak. Teori komparatif awalnya memang lahir dari ketidaksempurnaan teori mutlak, bro kamu tahu bahwa teori keunggulan komparatif untuk menekankan bahwa spesialisasi produk dapat meningkatkan efisiensi produksi.
Setiap negara yang terlibat dalam perdagangan internasional memang untuk melakukan spesialisasi produk serta melakukan ekspor produk yang memiliki keunggulan comparative serta mengimpor produk tentunya tidak memiliki keunggulan komparatif. Hal ini membuat sistem perdagangan internasional antar negara menjadi esensial.
Oleh karena itu, suatu negara atau perusahaan harus fokus pada produksi komoditas yang memiliki keuntungan atau keunggulan komparatif. Kemudian faktor yang akan ditinjau Ninjago seberapa jauh produktivitas sumber daya manusia melakukan tugasnya untuk memproduksi suatu barang.
Pada dasarnya teori keunggulan komparatif menjelaskan tentang perdagangan yang ternyata masih bisa menguntungkan kedua belah pihak atau antar negara meskipun yang memiliki keunggulan mutlak kedua jenis barang hanya satu negara saja. Transaksi dan pertukaran akan tetap terjadi dan dapat menguntungkan bila masing-masing negara memiliki keuntungan atau keunggulan komparatif tersebut.
Dapat disimpulkan bahwa keunggulan komparatif menjadi keunggulan yang dimiliki oleh sebuah negara yang memiliki keunggulan suatu barang dibandingkan barang lain. Kami punya contoh kasus yang mungkin bisa menjadi gambaran kamu agar lebih memahami tentang keunggulan komparatif.
Misalnya negara X melakukan produksi mesin 200 unit per tahunnya dan produksi bahan pangan 1000 jenis per tahunnya. Berbeda dengan negara Y yang hanya memproduksi mesin 100 unit per tahun dan 700 jenis bahan pangan per tahunnya. Meskipun begitu, tidak berarti negara X bisa melakukan ekspor mesin dan bahan pangan ke negara Y, tidak berarti juga negara Y harus melakukan impor produknya ke negara X.
Agar kedua negara memiliki keuntungan dalam perdagangan internasional, kedua negara tersebut harus melakukan komparasi harga antara produk-produk mereka dengan melakukan pembagian bahan pangan terhadap produk mesin sehingga didapatkan hasil sebagai berikut:
- Negara X- 200 : 1000 = 1 : 5
- Negara Y- 100 : 700 = 1 : 7
Dari hasil koperasi di atas, dapat disimpulkan bahwa harga mesin 1 unit di negara Y bisa didapatkan dengan 5 jenis bahan pangan. Sehingga pada teorinya, keunggulan komparatif yang paling besar di negara X yaitu produktivitas mesin lebih murah yang tentu saja ini akan dijual ke negara Y. Sedangkan keunggulan komparatif negara Y misalnya bisa melakukan produksi lebih terjangkau sehingga bisa dijual ke negara X.
Intinya adalah sebuah negara melakukan perdagangan internasional dalam hal ini ekspor produk bila negara tersebut memiliki keunggulan komparatif terbesar, sedangkan akan melakukan impor bila negara tersebut mendapatkan keunggulan komparatif paling rendah dibanding produk lainnya.
Akhir Kata
Sekian artikel tentang perbedaan utama antara keunggulan mutlak dan komparatif dalam perdagangan internasional yang bisa membantu kamu untuk melihat peluang keuntungan saat bertransaksi antar negara. Semoga informasi ini dapat bermanfaat dan terimakasih sudah membaca sampai selesai ya. Selalu nantikan update artikel dari situs kami selanjutnya!