Apa Arti Hostoria Magistra Vitae dan Sosok Pencetusnya Yang Perlu Diketahui!

Ketika membahas sejarah, tentunya kita sebagai warga negara Indonesia paham betul makna dari kata sejarah itu sendiri. Apalagi dalam pidato Ir Soekarno pada HUT RI ke-21, menyampaikan bahwa sebagai masyarakat Indonesia Sekali-kali Melupakan Sejarah atau “Jas Merah”.

Mengingat sejarah kemerdekaan Indonesia yang sangat panjang dan sulit didapatkan. Salah satu ungkap dari Marcus Tullius Cicero, yakni Hostoria Magistra Vitae. Banyak diantara kita belum paham makna dari ungkapan tersebut, oleh karena itu Cp akan menjelaskan makna dari tulisan ahli filsuf asal Romawi sebagai berikut.

Apa Arti Hostoria Magistra Vitae?

Apa Arti Hostoria Magistra Vitae

Istilah Historia Magistra Vitae pertama kali diperkenal ke dunia oleh seorang filsuf asal Yunani yang bernama lengkap Marcus Tullius Cicero. Ia sendiri lahir di Arpinum, Republik Romawi Lazio pada 3 Januari 106 SM.

Dalam bukunya yang berjudul De Oratore, menjelaskan bahwa Historia Magistra Vitae mengandung arti “Sejarah Adalah Guru Terbaik”. Selain itu, tulisan beliau juga kutip dalam Tepi Amu Darya yang ditulis oleh Teguh Santosa.

Jika kita maknai lebih dalam ungkapan sejarah adalah guru terbaik dalam kehidupan, kata “Sejarah adalah kajian tentang masalah lalu” dan “Magistra Vitae adalah guru” diketahui bahwa dengan tidak melupakan sejarah yang sudah terjadi dimasa lalu bisa digunakan sebagai bentuk pengalaman untuk lebih bijak dan baik dalam melakukan suatu hal kedepannya.

Berbicara mengenai kata guru sebagai pedoman atau contoh dalam kehidupan, kita juga memiliki sastrawan, kritikus budaya dan politikus Indonesia yang berasal dari Sumatera Barat, yakni A.A Navis atau Haji Ali Akbar Navis. Salah satu bukunya yang berjudul Alam Berkembang Jadi Guru dalam adat dan kebudayaan Minangkabau.

Makna dari “Alam Takambang Menjadi Guru adalah lingkungan yang ada disekitar kita tidak dapat dipisahkan dengan kehidupan manusia sehingga cocok dijadikan sebagai contoh (guru).

Sosok Marcus Tullius Cicero, Pencetus Hostoria Magistra Vitae

Kembali ke topik utama artikel ini, Marcus Tullius Cicero pecentus kata Hostoria Magistra Vitae. Ternyata ia adalah seorang filsuf, orator yang memiliki keterampilan handal dalam retorika, pengacara, penulis, dan negarawan Romawi kuno yang umumnya dianggap sebagai ahli pidato Latin dan ahli gaya prosa.

Selain itu Cicero adalah seorang negarawan yang memiliki tujuan keras dalam menerapkan prinsip-prinsip republik atau pemerintahan oleh rakyat. Dirinya menganggap masyarakat dalam suatu negara harus memiliki etika baik, karena ini sama pentingnya dengan sistem politik.

Ia juga menegaskan pendapatan itu dengan memberi contoh mengenai negarawan memelihara negaranya dengan keputusan bijaksana dan contoh moral. Demi bisa menyumbang kerangka pikirannya Cicero menghabiskan siswa hidupnya untuk memperdalam pengetahuan tetang filsafat, ini dibuktikan dengan salah satu karyanya yang berjudul The Greatest Philosophers karya Kumara Ari Yuana.

Selama aktif sebagai filsuf, dirinya selalu menjalin hubungan baik dengan para filsuf terkemuka. Ketika masuk masa pensiun, ia mulai masuk ke dunia politik sampai sisa hidupnya ia terus menerjemahkan banyak literatur Yunani ke dalam bahasa latin.

Karya-karya Marcus Tullius Cicero

Dari penjelasan yang sudah kita bahas diketahui bahwa Cicero memiliki banyak pengalaman pada berbagai bidang, terutama dengan ilmu filsat. Adapun beberapa karya dari Cicero diantaranya In Verrem, In Catilinam I-IV, Philippicae, De Oratore, De Re Publica, De Legibus, De Finibus, De Natura Deorum dan De Officiis.

Perlu diketahui, hampir semua karya ini dirilis pada 2 tahun terakhir sebelum dirinya meninggal dunia. Diantara banyaknya karya dari Cicero, salah satu karya yang paling membantu dalam bidang filsafat adalah hasil terjemahan karya-karya literatur terkait.

Demikian ulasan singkat yang bisa Calonpengangguran jelaskan kepada kamu semua mengenai Apa Arti Hostoria Magistra Vitae dan informasi penting lainnya. Semoga ulasan tersebut bisa bermanfaat, sekian dan terima kasih.

Baca Juga:

3 Comments

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *