Apa Arti Klitih di Jogja? Ini Dia Penjelasan Lengkapnya!

Arti Klitih di Jogja – Kata kunci klitih dan Jogja belakangan ini ramai menjadi perbincangan warganet hingga trending di media sosial Twitter. Hingga hari Selasa (5/4/2022) kemarin, sudah ada 24,6 ribu tweet yang mengandung kata Jogja dan juga 22,2 ribu duit yang mengandung kata klitih. 

Viralnya istilah klitih ini merupakan buntut dari aksi klitih yang terjadi di pada hari Minggu (3/4/2022) dini hari yang menyebabkan salah seorang pelajar SMA di Jogja kehilangan nyawa saat sedang mencari makanan untuk sahur di sekitar kosnya.

Daffa Adzin Albasith (17) yang ternyata merupakan seorang putra dari anggota DPRD Kabupaten kebumen yaitu Madkhan Anis jadi korban pelaku klitih yang terjadi di kawasan Gedongkuning, Yogyakarta. 

Adanya kejadian ini, tentu menyita perhatian para warganet yang kebanyakan merasa geram karena kejadian ini bukan hal baru di kota tersebut. Pelaku penyerangan terhadap Daffa diduga merupakan sekelompok orang yang oleh masyarakat Yogyakarta sering disebut sebagai klitih.

Banyak orang yang belum mengetahui arti klitih di Jogja sehingga banyak yang menyamakan antara tindakan klitih dengan begal. Namun, ternyata keduanya berbeda sehingga untuk memberikan informasi untuk kamu tentang arti klitih yang saat ini sedang trending di media sosial khususnya Twitter.

Peristiwa Klitih yang Menewaskan Siswa Asal Kebumen, Ini Kronologinya

Kasus klitih kembali terjadi di Yogyakarta dan menyebabkan korban jiwa yaitu seorang siswa kelas XI SMA yang diduga menjadi korban aksi klitih oleh sekelompok orang yang tidak dikenal. Peristiwa ini terjadi di kawasan Gedongkuning tepatnya pada hari Minggu (3/4/2022) sekitar pukul 02.10 WIB dini hari. 

Pada saat itu, tim patroli Sabhara Polda DIY dan juga Polsek Kotagede menemukan seorang remaja laki-laki yang mengalami luka pada bagian kepala belakang di kawasan jalan Gedongkuning, kota Yogyakarta. Korban diketahui bernama Daffa Adzin Albasith (17) yang merupakan putra dari anggota DPRD Kebumen.

Direskrimum Polda DIY Kombespol Ade Ary Syam Indriadi menjelaskan awal mula kejadian klitih tersebut yang diduga karena saling ejek antara para korban dan pelaku. Saat itu, korban bersama para temannya sebanyak 5 motor berniat untuk membeli makanan untuk sahur. 

Pada saat mereka sedang membeli makanan di Warmindo, tiba-tiba datang sekelompok motor yang memblayer atau ‘menggeber’ motornya hingga terjadi aksi kejar-kejaran karena adanya perasaan tersinggung. Di tengah aksi kejar-kejaran tersebut, kelompok korban sempat kehilangan jejak para pelaku. 

Namun, tiba-tiba ada serangan yang muncul tiba-tiba dari belakang menggunakan senjata berupa gir motor yang akhirnya mengenai kepala bagian belakang dari korban Daffa yang kebetulan duduk membonceng di bagian belakang sehingga tidak sempat menghindar. Sementara itu, temannya yang berada di bagian depan sempat menangkis sehingga tidak mengalami luka.

Korban dan para temannya akhirnya tetap melanjutkan perjalanan hingga bertemu dengan tim patroli dari Sabhara Polda DIY. Setelah itu, korban dievakuasi ke rumah sakit harjolukito dan mendapatkan penanganan karena lukanya yang cukup serius, namun nyawanya tidak tertolong dan Dafa dinyatakan meninggal pada pukul 09.30 WIB.

Saat ini, pihak kepolisian sedang memburu para pelaku dan mengumpulkan bukti-bukti dari CCTV dan juga kesaksian dari warga sekitar yang berada ada di kawasan TKP. 

Arti Klitih di Jogja Beserta Sejarahnya

Arti Klitih di Jogja

Adanya kasus yang viral ini, membuat istilah klitih dikenal oleh para warganet, namun belum banyak yang mengetahui arti klitih di Jogja dan bagaimana sejarah munculnya istilah ini. Perlu kamu ketahui, dalam bahasa Jawa klitih merupakan suatu aktivitas untuk mencari angin di luar rumah atau biasa disebut keluyuran.

Namun, di masyarakat pemaknaan klitih menjadi berkembang dan dimaknai sebagai aksi kekerasan atau kejahatan jalanan dengan menggunakan senjata tajam. Selain itu, arti klitih di Jogja bisa dimaknai sebagai tindak-tanduk kriminal anak-anak di bawah umur atau biasa disebut remaja.

Menurut sosiolog Universitas Gadjah Mada, Arie Sujito memaparkan bahwa Klitih sebenarnya hanya sebuah aktivitas keluar rumah saat malam hari untuk mencari kegiatan guna mengatasi kepenatan.

Namun, saat ini istilah klitih mengalami pergeseran yang merujuk pada hal-hal negatif yaitu tindakan kriminalitas dan anarkis pada banyak kasus, aksi klitih justru lebih banyak dilakukan oleh para remaja.

Para pelaku klitih berbeda dengan pelaku pembegalan, dimana pelaku klitih ini tidak menjadikan harta benda dari korbannya sebagai target utama. Karena pada dasarnya para pelaku klitih melakukan tindakan tersebut untuk mencari pengakuan atas keberadaan mereka dengan cara melakukan aktivitas fisik sebagai ajang untuk adu kekuatan.

Namun, tidak menutup kemungkinan para pelaku klitih kini semakin berkembang ke arah perampokan karena tidak jarang mereka merampas barang milik korbannya setelah melakukan penyerangan, setelah itu meninggalkan korbannya terkapar begitu saja.

Akhir kata, itulah informasi mengenai arti klitih di Jogja yang telah kami rangkum untuk kamu, semoga informasi ini bermanfaat dan nanti kan selalu update lainnya dari situs kami.

Baca Juga:

3 Comments

Comments are closed.