Belakangan ini di Twitter viral dengan tagar Save Polwan (#savepolwan) sejak Senin, 6 Desember 2021. Namun, masih banyak yang belum mengetahui apa yang menyebabkan tagar Save Polwan ramai di dunia maya, tidak hanya di Twitter namun juga Instagram dan media sosial lainnya.
Dari berbagai penelusuran, tersebar informasi di Twitter bahwa anggota polisi yang sedang bertugas terlibat keributan dengan orang yang mengaku sebagai anggota TNI dan dari kejadian itu banyak yang menggunakan tagar Save Polwan di Twitter hingga viral dan banyak orang mencari tahu informasi sebenarnya. Berikut adalah kronologi dan fakta yang kami kumpulkan terkait tagar Save Polwan Twitter Viral.
Kronologi Tagar Save Polwan Viral di Twitter, Kasus Polwan Dipukul TNI
Akun twitter @DtnIrayu yang memposting kronologis kasus Polwan dipukul TNI, kejadian ini bermula ketika anggota Raimas atau Pengurai Massa melakukan patroli untuk menegakkan protokol kesehatan. Patroli Harkamtibmas dilakukan di kawasan Jl. Pameran Temanggung Tilung, Palangkaraya, Kalimantan Tengah hingga pukul 1 dini hari.
Usai patroli Harkamtibmas, anggota Raimas melihat keramaian di jalan Tjilik Riwut KM 02, yakni di depan O2 Cafe and Sport Bar. Akibat adanya keributan yang menarik perhatian itu, Bripda Niko Laos R. Marselino menggunakan Suzuki DRX 200 cc dengan nomor polisi 14122 untuk menerobos kerumunan, yang ternyata pertengkaran antar oknum.
Namun, ketika mencoba untuk menenangkan dan melerai massa tersebut ada beberapa pihak yang mengaku sebagai anggota Batalyon Raider Antang 631. Akibat semakin memanas, Bripda Niko mendapat pukulan yang lumayan keras di bagian bibir dan bagian belakang kepala. Disini bukan cuma Bripda Niko, tetapi juga ada seorang polwan bernama Bripda Tazkia Nabila Supriadi mengalami pukulan di bagian belakang kepala dan memar di tangan kirinya.
Fakta Tagar Save Polwan yang Viral, Ini Fakta Sebenarnya
Hingga kini, kasus pemukulan polwan kalteng masih ramai diperbincangkan di media sosial. Viralnya tagar Save Polwan sebagai bentuk dukungan agar masalah ini bisa diusut tuntas dan diproses secara hukum. Banyak yang mencari fakta sebenarnya karena beredar informasi yang dikhawatirkan hoax dan spekulasi semata. Berikut fakta yang sebenarnya terjadi dengan kasus Polwan dipukul TNI yang Viral di Twitter.
1. Kabarnya Kasus Berakhir Damai dan Diselesaikan di Instansi Masing-Masing
Peristiwa pemukulan ini kabarnya berakhir dengan damai, Panglima Korem 102 Panjung yaitu Brigjen Yudianto Putrajaya menjelaskan bahwa kejadian ini berakhir dengan penyelesaian damai. Ia juga mengatakan bahwa informasi yang tersebar dianggap sangat berlebihan dan ada yang tidak sesuai dengan kejadian sebenarnya di lapangan. Di balik tagar Save Polwan yang berakhir damai ini, polwan yang dipukuli juga telah pulih dan sudah melanjutkan bekerja.
2. Anggota TNI Akan Dikenakan Pelanggaran Berat
Meski begitu, Panglima Korem 102 Panjung mengatakan bahwa pemukulan itu merupakan pelanggaran berat terhadap Tentara Nasional Indonesia (TNI) yang terlibat. Insiden ini harus diselidiki sesuai hukum, dan tentara yang terlibat harus diberi sanksi. Hal ini dimaksudkan agar kejadian yang sama tidak terulang kembali. Panglima Korem 102 Panjung menegaskan akan terus mengusut tuntas dugaan tentara dari Batalyon Raider 631 Antang memukuli seorang Polwan dari Polda Kalimantan Tengah.
3. Insiden Terjadi Karena Kesalahpahaman Karena Anggota TNI Memakai Baju Biasa
Direktur Humas Polda Kalteng Kombes Pol. Eko Saputro mengatakan bahwa peristiwa itu terjadi saat polwan sedang melakukan patroli rutin untuk memantau pelaksanaan protokol kesehatan Covid 19. Polisi wanita tersebut tergabung dalam kelompok Raimas, saat Raimas melihat keributan di depan sebuah kafe di Jalan Tjilik Riwut Kilometer 02. Kerusuhan itu diduga melibatkan anggota Batalyon Raider 631 Antang TNI.
Rombongan Raimas mencoba membubarkan kerusuhan, pada saat kejadian anggota TNI mengenakan pakaian biasa. Sehingga Bripda Tazkia menganggap hal itu sebagai kericuhan antar warga. Semua pihak yang terlibat kericuhan telah diserahkan kepada kewenangannya masing-masing. Proses peradilan akan dilakukan oleh masing-masing institusi.
Akhir Kata
Sekian informasi tentang Tagar Save Polwan di Twitter yang Viral, banyak netizen berspekulasi bahwa insiden tersebut adalah penganiayaan namun setelah mengetahui fakta sebenarnya kejadian ini merupakan salah paham yang sudah diselesaikan secara damai di instansi terkait.