Rumah Adat Suku Jawa – Mengenal budaya negara Indonesia memang beraneka ragam jenisnya, mulai dari rumah adatnya hingga suku bangsa. Saat ini tercatat Indonesia memiliki kurang lebih 1.340 suku bangsa. Jika dibandingkan dengan negara lain, tentu saja Indonesia unggul dalam bidang ini.
Setiap suku bangsa yang ada di Indonesia tentunya memiliki rumah adat yang berbeda-beda dan begitu juga disetiap pulaunya.
Bagi anda yang tinggal di Pulau Jawa, apakah anda sudah mengetahui ada berapa banyak jenis rumah adat Suku Jawa? Sebagai warga negara yang baik, tentunya kita harus mengetahui serta mengembangkan budaya kita sendiri, salah satu contohnya budaya rumah adat Suku Jawa ini.
Untuk anda yang belum mengetahui apa saja rumah adat Suku Jawa jangan khawatir ya. Jadi pada kesempatan kali ini saya akan mengajak anda untuk membahas sedikit tentang Rumah Adat Suku Jawa yang ada di Pulau Jawa. Yuk langsung saja simak penjelasannya sebagai berikut :
Baca Juga Alun Alun Wonosobo Jawa Tengah Dan Akses Menuju Lokasinya
Rumah Adat Suku Jawa
Rumah Adat Badui
Rumah adat Suku Jawa yang pertama akan kita bahas adalah Rumah adat Badui. Dimana suku Badui ini terkenal anti dunia dari luar atau tidak mau terbuka. Namun suku Badui ini memiliki rumah adat yang unik ya, karena semua bahan bangunananya terbuat dari alam.
Berbicara mengenai Suku Badui, tentunya sebagian dari anda sering sekali melihat mereka berjalan keliling Jakarta tanpa mengenakan alas kaki.
Bukan hanya itu saja, bahkan baju yang mereka pakai masih tergolong sangat tradisional. Perlu anda ketahui juga, Suku Badui tersebut berjalan kaki keliling Jakarta dimulai dari kampung mereka sendiri.
Tujuan mereka berjalan kaki keliling Jakarta hanya ingin memperdagangkan hasil bumi yang mereka dapat dan juga menjual kerajianan tangan yang telah dibuatnya.
Kembali lagi dalam pembahasan rumah adatnya ya guys. Bahan material utama dalam pembuatan rumah adat mereka adalah seperti menggunakan bambu, batu, kayu dan ijuk menjadi bahan pelengkapnya.
Sementara pondasi rumahnya menggunakan batu datar yang dipendam di dalam tanah. Mereka mendapatkan batu itu dari sungai untuk podasi rumah yang akan dibangunnya. Suku Badui menggunakan batu sebagai pondasi ini bertujuan untuk mencegah tiang rumah agar tidak cepat lapuk.
Jika tanpa adanya batu tersebut, maka dipastikan tiang rumah yang mereka tegakan cepat mudah membusuk karena bersetuhan langsung dengan tanah. Untuk membuat tiang rumanya, suku Badui biasanya menggunakan balok kayu yang besar dan kokoh.
Dalam memilih kayu untuk tiang rumah tidak sembarangan kayu ya, karena harus memiliki kekuatan yang benar-benar dapat menahan beban berat nantinya. Mereka biasanya menggunakan kayu seperti jati, kayu mahoni dan akasia.
Sedangkan untuk membuat dinding rumah adat Badui biasanya menggunakan anyaman anyaman bambu yang juga dikenal dengan bilik.
Mengapa ia menggunakan bahan dari bambu? Karena bertujuan supaya kondisi didalam rumah nantinya tetap selalu sejuk dan juga udara bisa masuk dari sela-sela anyaman. Hal ini juga salah satu pengaruh kenapa rumah adat Badui tidak mempunyai Jendel guys.
Rumah Kebaya
Rumah adat Suku Jawa selanjutnya adalah rumah kebaya. Dimana rumah ini berasal dari Provinsi Jakarta tepatnya rumah adatnya khas suku Betawi. Bagi anda yang sering nonton film tentang kebudayaan Betawi tentunya tahu perisi bagaimana bentuk rumah ini.
Pasti diantara anda ada yang bertanya, mengapa rumah adat Betawi dinamakan rumah kebay? Karena bentuk atap rumah ini seperti pelana jika dilihat dari samping akan tampak menyerupai kebaya.
Bukan hanya rumah kebaya saja yang dimiliki oleh suku Betawi, ternyata terdapat rumah adat lainnya yaitu rumah gudang dan rumah joglo. Namun untuk resminya yaitu tetap rumah kebaya.
Bentuk didalam ruangan rumah ini seperti di film-film Betawi yang pernah anda tonton. Dimana bentuk teras rumah mereka begitu luas yang digunakan untuk menerima tamu atau tempat berkumpul dan bersantai bersama keluarga. berkumpul dan bersantai bersama keluarga. Hal itu merupakan salah satu ciri khas utama dari rumah kebaya tersebut.
Sementara bagian dinding rumahnya terbuat dari panel-panel yang dapat dibuka atau dipindah kapan saja. Dengan tujuan supaya terlihat lebih luas dan juga rapi.
Rumah Adat Kasepuh
Rumah adat Kasepuh adalah salah satu rumah adat suku jawa yang berasal dari Provinsi Jawa Barat. Rumah adat ini pertama kali dibangun pada tahun 1529 M dan didirikan oleh pangeran Cakrabuana. Di Jawa Barat, orang sering menyebut rumah adat ini dengan sebutan rumah kraton.
Perlu anda ketahui, bahwa rumah kraton ini dibangun bertujuan sebagai bentuk penyempurnaan dari rumah Keraton Pakungwati. Rumah adat kraton ini merupakan salah satu peninggaan sejarah dari kerajaan Islam yang ada di Jawa Barat, khususnya Cirebon.
Bagi anda yang ingin mengunjungi rumah adat ini masih bisa kok, tinggal anda pergi saj ke daerah Cirebon deh. Oh iya, meskipun rumah ini sudah berusia satu abad, ternyata dari segi kondisi fisiknya masih tetap berdiri kokoh dan terbilang masih mulus.
Baca Juga Penjelasan Tari Lengger Wonosobo Provinsi Jawa Tengah Terlengkap
Rumah Joglo
Rumah adat Suku Jawa yang satu ini terbilang tidak asing lagi ditelinga anda kan. Rumah Joglo adalah rumah adat yang berasal dari Provinsi Jawa Timur, Jawa Tengah dan Yogyakarta.
Meskipun termasuk dalam ketiga provinsi tersebut, tentunya ada perbedaannya di setiap masing-masing daerah.
Perlu anda ketahui juga, ternyata rumah Joglo ini sendiri mempunyai fungsi dan bagian masing-masing. Ada yang berfungsi sebagai tempat untuk berkumpul dan juga sekedar bersantai. Sementara bagian penting dari rumah ini adalah Pendapa.
Apasih itu Pendapa? Pendapa merupakan sebuah ruangan yang berada paling depan struktur rumah Joglo. Pada umumnya digunakan sebagai tempat untuk acara-acra pertunjukan seperti wayang kulit, tari, gamelan dan lain-lain.
Keunikan dari rumah ini terletak pada bagian atapnya, yaitu terdapat bubungan yang terbuat dari tiang-tiang yang disusun rapih, yang digunakan sebagai penyangga atap rumah.
Berbicara soal atap, atap rumah ini umumnya menggunakan genteng yang terbuat dari tanah liat. Dulunya sebelum ada genteng, masyarakat Jawa menggunakan anyaman ilalang sebagai penutup atap rumah.
Terdapat hal baik dalam menggunakan bubungan pada atap adalah membuat rumah lebih sejuk dan dingin.
Biasanya bahan yang sering digunakan untuk membangun rumah Joglo ini berasal dari alam, namun dalam pembuatan rumah kebanyakan memakai bahan dari kayu yang memilki tekstur keras. Dan kayu itu lah yang akan digunakan sebagai tiang, rangka, pintu jendela dan lain sebagainyaz.
Rumah Adat Sunda
Rumah adat Suku Jawa yang terakhir ini berasal dari Sunda. Dimana keunikan rumah adat sunda ini terletrak pada bagian atapnya. Terdapat beberapa rumah adat sunda, salah satu contohnya yaitu Badak Heuay.
Sesuai dengan namanya, rumah Badak Heuay ini mempunyai tampilan bentuk atapnya menyerupai badak yang sedang menguap dan sekaligus sebagai ciri khasnya.
Pada umumnya jenis rumah adat sunda ini berfungsi sebagai penerimaan tamu pria. Di daerah Sukabumi rumah adat ini masih mudah dijumpai dan masih banyak.
Bukan hanya rumah Badak Heuy yang terdapat di sunda. Tetapi masih ada banyak lagi ya. Kalau untuk rumah adat sunda aselinya, cirikhasnya masih berupa rumah panggung.
Baca Juga Berikut Penjelasan Sejarah Purworejo Provinsi Jawa Tengah Terlengkap
Demikian ulasan mengenai Rumah Adat Suku Jawa. Semoga sedikit informasi ini dapat bermanfaat untuk anda semua, terima kasih atas perhatiannya.