Tarian Adat Aceh Darussalam Beserta Penjelasannya

Tarian Adat Aceh – Hai sobat pecinta budaya lokal, bagaimana kabarnya hari ini? Tentu sehat bukan. Pada kesempatan kali ini calonpengangguran akan menyajikan sebuah informas unik dan menarik yang berkaitan dengan provinsi Aceh.

Seperti yang kita ketahui, Aceh dikenal dengan sebutan Serambi Mekah Indonesia, karena hal itulah mayoritas masyarakat Aceh menganut ajaran agama Islam.

Selain itu, perlu anda ketahui, bahwa Aceh memiliki kebudayaan yang sangat terkenal hingga ke mancanegara bahkan telah diakui oleh UNESCO sebagai warisan budaya asli dari Indonesia.

Salah satu budaya yang dimaksud adalah tari saman dari Aceh. Selain itu, tarian adat Aceh lainnya juga perlu kita jaga dan kembangkam untuk generasi muda masa yang akan datang. Khususnya bagi masyarakat Aceh sendiri.

Apa saja tarian adat tersebut? Berikut ini tarian adat Aceh lainnya yang perlu anda ketahui yaitu :

18 Tarian Adat Aceh Darussalam Beserta Penjelasannya

1. Tari Bines

Tari Bines
Wikipedia

Tarian adat Aceh Darussalam yang pertama kita kupas adalah Tari Bines, dimana tarian ini berasal dari daerah Gayo Lues. Sebenarnya asal mula lahirnya tarian ini berasal dari Aceh Tengah yang kemudian dipindahkan ke Aceh Timur.

Menurut informasi yang calonpengangguran dapat, Tari Bisnes pertama kali dipamerkan oleh seorang lulusan sarjana yang bernama Syech saman, kegunaannya untuk berkhotbah (Berdkawah).

Tari Bisnes diperankan oleh kaum wanita dengan posisi duduk berbaris lurus sambil mambacakan puisi bertema propaganda maupun informasi perkembangan terkini.

Sementara gerakan dari sang penari ini yaitu bergerak secara bertahap dimulai dari tempo lambat sampai menuju tempo cepat dan diakhiri dengan gerakan berhenti yang dilakukan secara bersamaan oleh para penari.

Keunikan dari tarian adat Aceh satu ini yaitu para penari wanita diberi uang (Saweran) oleh pemuda-pemuda desa setempat. Saweran tersebut diletakan di bagian atas kepala para penari wanita. Pada dasarnya Tari bisnes sedikit mirip dengan Tari saman Aceh, namun diperankan oleh penari pria.

Baca Juga Berikut Ini Tarian Daerah Jambi Terlengkap Beserta Penjelasannya

2. Tari Saman

Tari Saman
Adira Finance

Seperti yang calonpengangguran singgung bahwa tari Saman merupakan salah satu tarian adat Aceh Darussalam yang diperankan oleh puluhan atau belasan penari pria. Selain itu ada juga yang mengatakan bahwa tari saman dimainkan dengan jumlah sebanyak 10 orang, dimana 8 orang sebagai penari dan 2 orang lagi bertugas untuk menyanyikan syair puisi.

Dalam perkembangannya, tarian ini diwajibkan untuk diperankan oleh banyak penari. Hal tersebut dilakukan bertujuan untuk agar kesan dari tari saman lebih memiliki nyawa dan kekuatan tersendiri. Dalam pergerakan tarian ini dipimpin oleh seorang pemimpin yang disebut dengan Syeh.

3. Tari Didong

You Tube

Pada dasarnya Tari Didong ini merupakan seni dari rakyat Gayo. Tarian ini tercipta dari beberapa kombinasi antara tarian Aceh, vokal, dan elemen tarian sastra. Tari Didong di pentaskan pertama kali pada masa Raja Linge XIII untuk media penyebaran Islam melalui media puisi.

Seiring berjalannya waktu, kini tarian ini bukan hanya dipentaskan untuk penyebaran Islam saja, melainkan untuk upacara tradisional dan hiburan masyarakat seperti   pernikahan, sunat, membangun rumah, memanen, menyambut tamu dsb.

Biasanya tari Didong terbagi beberapa kelompok seni dan anggota lainnya yang disebut dengan “pemain”.  Tarian ini diperankan oleh 30 orang penari, kemudian terbagi atas 4-5 orang ceh dan sisanya sebagai penunung.

Yang dimaksud dengan Ceh disini yaitu Seseorang yang memiliki bakat maupun talenta dan juga kreativitas tinggi.

Ceh ini dituntut wajib bisa menciptakan syair puisi dan bernyanyi serta pendalaman mengenai lagu juga diperlukan, karena tak hanya satu lagu yang dibutuhkan didalam pementasan seni tari Didong ini.

Pria dan Wanita dewasa dalam tarian ini sangat berperan sebagai pemain tari. Selain itu kini para remaja Aceh juga di tuntut wajib bisa untuk memainkan tari Didong. Namun, untuk remaja kaum wanita dibatasi untuk menjadi Ceh (orang yang memiliki talenta).

Sebelum pementasan seni tari ini di mulai, terdapat beberapa peralatan yang perlu dipersiapkan seperti bantal (tepukan bantal) dan tangan (tepukan dari pemain). Selain itu juga terdapat peralatan pelengkap lainnya meliputi seruling, harmonika, dan alat musik dsb.

4. Tari Guel

Tari Guel
Pinterest

Tarian Guel merupakan tarian adat Aceh yang berasal dari suku Gayo. Dibalik arti nama Guel yaitu menelepon. Sorang Peneliti dan koreografer tari berhasil mengungkap bahwa sebenarnya Tari Guel ini bukan hanya sekedar tarian biasa. Melainkan tarian ini tercipta dari perpaduan antara seni sastra, seni musik dan tarian Aceh itu sendiri.

Kini Guel dijadikan sebagai tarian adat Aceh yang dimainkan pada saat upacara tradisional tertentu. Tari Guel mengutamakan gerakan khas dan alami serta kondisi lingkungannya diatur oleh gerakan seorantg penari itu sendiri.

Tarian adat Aceh Darussalam yang satu ini terbagi atas Empat babak yang pertama babak Mu Natap, kedua Babak Dep II, ketiga Babak III Ketibung, keempat Babak Nangka Cacah IV. Dimana disetiap gerakan dasar meliputi Salam Semah (Munatap), Kepur Nunguk, Sining Lintah, Semer Canned (Sengker Kalang), Dah-Papan.

Sementara jumlah penari dalam tarian ini dibutuhkan kelompok kaum pria dan wanita sekitar 8-10 wanita dan 2-4 pria. Para penari pria ini saat pementasan tari berlangsung dilambangkan sebagai primadona yang menyimbolkan keselamatan Baroe dan Guru Didong.

Untuk musisinya sendiri diperlukan sebnayak empat orang untuk memaikankan peralatan seperti canang, gong, gegedem, dan memong.

Baca Juga Berikut Ini Tarian Minangkabau Dan Keterangannya Terlengkap

5. Tari Mesekat

Tari Mesekat
Blog Kulo

Tari Mesekat lahir dari golongan Komunitas Provinsi Aceh, dimana mereka memiliki kreativitas tinggi untuk menciptakan tarian ini yaitu dengan cara memperpadukan antara gerakan tangan dan tubuh, kemudian membacakan puisi yang bertemakan keagamaan dan kehidupan sosial. Puisi itu dinyayikan oleh penari sambil melakukan gerakan tarian.

Untuk pementasan tari Mesekat diperlukan minimal 18 penari Pria. Sedikit informasi untuk anda, bahwa tarian ini pertama kali dikembangkan oleh Tengku Mbelin (Tengku Haji Hasan) Lawe Due, setelah itu dilanjutkan oleh muridnya yang bernama Tengku Muhammad Nya’kub Pagan yang kini tinggal di daerah Kute Melie.

6. Tari Ula-Ula Lembing

Tari Ula-Ula Lembing
Blog Kulo

Tarian adat Aceh selanjutnya berasal dari Kabupaten Aceh Tamiang, tarian ini dinamakan dengan Tari Ula-Ula Lembing, Biasanya untuk memainkan tarian ini dibutuhkan sebanyak 12 orang atau lebih penari, kemudian dalam formasinya mengelilingi panggung yang menyerupai ular. Ketika tarian ini berlangsung harus dipentaskan dalam kondisi bernyawa (hidup) dan ceria.

7. Tari Tarek Pukat

 Tari Tarek Pukat
Blog Kulo

Tarian Tarek Pukat merupakan salah satu tarian adat Aceh yang menyampaikan pesan mengenai kehidupan para nelayan di Provinsi Aceh. Sesuai dengan sebutannya yaitu tarek pukat yang artinya alat pengangkat ikan di laut. Tari Tarek Pukat pertama kali lahir dari kabupaten Aceh Besar, Provinsi Aceh.

8. Tari Seudati

Tari Seudati
Kumparan.com

Tari Seudati lahir dan berkembang pertama kali bersamaan dengan masuknya ajaran agama Islam di Provinsi Aceh. Tarian ini  dibawa dan dipamerkan oleh para penyebar ajaran Islam dari wilayah Timur Tengah (Arab Saudi) ke daerah Aceh.

Dalam penyampainya atau penyebaran ajaran Islam pun Kental dengan menggunakan Bahasa Arab. Kata Seudati berasal dari Bahasa Arab yaitu Syahadati dan shahada, kemudian digabungkan menjadi satu kata.

Pada masa pemerintahan Belanda di Indonesia, tarian ini tidak boleh dipentaskan karena menurut pihak Belanda tarian adat Aceh tergolong ke dalam kategori Tari Perang Kaum, yang artinya dimana puisi yang dibacakan pada saat tarian ini berlangsung mengandung makna rasa nasionalisme pemuda Aceh yang tinggi akan bangkit dan melawan pihak kolonialisme.

Perlu sedikit anda katahui, bahwa dalam pementasan tari Seudati diatur oleh seorang syekh (pemimpin). Tugas dari Syekh ini dibantu oleh seorang wakil yang disebut dengan Apet Shaykh. Untuk memainkan tarian ini diperlikan 8 penari dan dilengkapi oleh 2 penyanyi untuk mengiringi tarian (Aneuk Syahi).

9. Tari Ratoh Duek

Tari Ratoh Duek
Steemit

Tari Ratoh Duek adalah salah tarian adat Indonesia yang dibawakan dari daerah Nanggroe Aceh Darussalam. Dibalik dari kata Ratoh ini di serap dari bahasa Arab yaitu Rateb (ratip) yang artinya sebuah pujian dan doa terhadap Allah SWT dan Nabi melalui nyanyian dari syair puisi.

Dalam pertunjukan tarian ini dilakukan dengan posisi duduk, karena tujuan utamanya adalah mengutamakan seni yang bertemakan ibadah.

Seiring berjalannya waktu, kini gerakan dari tari Ratoh Duek menyerupai dengan tarian saman. Jadi agak sulit membedakan kedua tarian tersebut, meskipun berbeda.

10. Tari Rampai Geleng

Tari Rampai Geleng
Wikipedia

Tarian adat Aceh berikutnya yaitu Tari Rampai Geleng. Maksud dari kata Rampai disini merupakan sebuah alat musik khas Aceh atau biasanya kita sering menyebutnya Rebana. Model dari alat musik sangat beragam termasuk Rampai Geleng ini.

Asal mula Rampai Geleng ini diambil dari kata Sheikh Ripai. Rampai ini dimainkan dengan cara dipukul. Sering perkebangan zaman, kini Rampai Geleng dijadikan sebuah gerakan tarian yang menyimbolkan rasa kekompakan dalam hal kerja sama, kebersamaan, dan kepenuhan dalam masyarakat.

Tari Rampai Geleng pertama kali dikebangkan pada tahun 1965 Masehi. Pada dasarnay, semua tarian adat Aceh ini melambangkan agama, menanamkan nilai-nilai moral dalam masyarakat, dan juga mengajarkan mengenai bagaimana menyikapi kehidupan di dalam masyarakat.

Dalam pertujukan tarian ini biasanya di perankan khusus kaum pria dengan jumlah 12 penari yang sudah terlatih dalam tarian ini.

Setiap pementasan tari rampai geleng terkandung makna sosialisasi kepada masyarakat mengenai bagaimana menyikapi kehidupan di dalam masyarakat, agama dan solidaritas yang dijunjung tinggi.

Tarian adat aceh satu ini terbagi atas tiga babak dalam sekali pertunjukan  yaitu Saleum (Salam), Cerita (bertemakan mengisahkan para rasul, nabi, raja, dan ajaran agama) dan Lani (penutup)

11. Tari Ranup Lampuan

Tari Ranup Lampuan
ANTARA Foto

Tari Ranup Lampuan merupakan bagian dari tarian adat Aceh yang cukup terkenal. Kata Ranup Lampuan diambil dari bahasa Melayu yakni dari kata Ranup dan Puan.

Dimana Ranup yang artinya sirih, sementara puan berarti wadah sirih. Perlu anda ketahui bahwa di Provinsi Aceh sirih dijadikan sebagai ambang sebagai rasa hormat dan persaudaraan bagi para tamu.

Biasanya tarian adat ini diperankan oleh beberapa gadis Aceh untuk menyambut kedatangan tamu resmi, kemudian penari gadis ini juga membawakan daun sirih sebagai hidangan  untuk para tamu undangan. Selain itu para tamu juga disambut dengan tarian lup dance (tamu dari jauh atau tamu pemerintah).

12. Tari Pho

Tarian Adat Aceh Tari Pho
Dictio Community

Tari Pho adalah tarian adat Indonesia yang berasal dari Provinsi Aceh. Dibalik dari penamaan tari Pho ini  berasal dari kata peubae yang artinya berkabung. Sebenarnya Pho ini merupakan sebutan gelar untuk penghormatan dari orang-orang hamba-Ku kepada Yang Mahakuasa, Po Teu Allah.

Biasanya tarian ini diperankan oleh kaum wanita ketika terdapat musibah wafatnya seorang raja besar. Hal itu bertujuan untuk meminta permohonan ampunan kepada Yang Mahakuasa.

Seiring perkembangan zaman, dimana setelah ajaran Islam masuk ke Aceh tari Pho tak hanya dimainkan ketika ada acara kematian saja, malainkan kini telah dipertunjukan sebagi kesenian rakyat dalam acara upacara-upacara tradisional.

13. Tari Laweut

Tarian Adat Aceh Tari Laweut
Blog Kulo

Tarian Laweut merupakan tarian adat Aceh yang lahir dari wilayah Pidie. Lalu tarian ini berkembang dengan sendirinya di seluruh wilayah Aceh. Pemberian nama tari Laweut ini tak jauh dari serapa kata dari Selawat yang artinya sanjungan khusus untuk Nabi Muhammad.

Sementara makna dari Puisi dalam iringan tarian ini dibuat sebagai permohonan doa kepada Nabi. Sebelum penamaan tari Laweut ini diperkenalkan, sebutan pertama kali dari tarian ini adalah Akoon (Seudati Inong). Lalu di Pekan Budaya Aceh II (PKA II) telah diubah menjadi tari Laweut.

14. Tari Likok Pulo

Tarian Adat Aceh Tari Likok Pulo
Blog Kulo

Tarian adat Aceh selanjutnya adalah Tarian Likok Pulo. Pertama kali tarian ini dipentaskan untuk sarana penyebaran dakwah ajaran Islam di masa kesultanan Aceh. Tari Likok Pulo diciptakan oleh seorang ulama dari Arab Saudi yang berimigrasi ke Aceh dan menetap di daerah Ulee Paya.

Dibalik pemberian nama tarian ini memiliki kandungan arti yaitu terdiri atas dua suku kata Likok dan Pulo. Likok yang artinya ‘tarian bergerak’ dan Pulo berarti ‘pulau’. Dimana pulau yang dimaksud disini yaitu sebuah pulau kecil yang berada di ujung utara Pulau Sumatera atau lebih dikenal dengan sebutan Pulau Beras (Breuh).

Pulau tersebut lebih tepatnya terletak di desa Ulee Paya, Kabupaten Peukan Bada, Kabupaten Aceh Besar. Posisi Pulau Beras Selatan terletak tidak jauh dari pelabuhan Ulee Lheue yaitu sekitar berjarak 30 mil.

15. Tari Meusago

Tari Meusago
Pinterest

Tari Meusago merupakan tarian adt yang berasal dari Aceh. Dibalik dari penamaan tarian ini memiliki arti yaitu bersudu dan ujung, maka dari itu tari ini diciptakan untuk menyelesaikan permasalahan yang dihadapi, alat penyembahan sesama manusia.

Selain itu tari meusugo ini dipentaskan sebagai sarana hubungan dengan sang Maha Pecipta (Tuhan). Tarian ini juga menggambarkan gotong royong dan persaudaraan, hal itu simbol bahwa masyarakat Aceh dapat bersatu.

16. Tari Saman Meuseukat

Tarian Adat Aceh Tari Saman Meuseukat
RomaDecade

Tari Saman Meuseukat adalah tarian adat Aceh yang diperankan oleh 10 hingga 12 orang penari dan dipimpin oleh 2 orang penyanyi. Tarian ini megadopsi  tak jauh dari hasil karya sebelunya yaitu tari saman, baik dari segi gerakannya dimulai dari gerakan lambat sampai gerakan cepat. Tari ini lahir dari kabupaten Aceh Selatan.

17. Tari Cangklak

Tarian Adat Aceh Tari Cangklak
Budaya-Indonesia.org

Tari Cangklak ini dipentaskan dalam tempo gerakan yang sangat energik, lembut, dan menarik pastinya. Dalam pertunjukan tari ini dibutuhkan beberapa penari wanita dan telah disertai dengan aksesoris wanitameliputi sapu tangan dan kipas.

18. Tari Rapai Daboh

Tarian Adat Aceh Tari Rapai Daboh
Cintai Budaya Indonesia

Tari Rapai Daboh ini diciptakan dari perpaduan antara seni musik dan kekuatan tubuh. Pada waktu alat musik dimainkan, penari ini langsung melakukan gerakan dengan cara mengesek-gesekan dan membebaskan benda tajam (Golok) ke ke badan mereka masing-masing.

Keunikan dari tarian ini adalah, para penari tersebut tidak merasa kesakitan, bahkan golok tadi bisa bengkok. Bisanya tarian ini dipentaskan sebagai hiburan masyarakat setempat. Kalau dilihat tai rapi Daboh terkesan mistis dan juga membahayakan. Namun, penontonnya menikmati dengan adanya hiburan seperti ini.

Baca Juga Penjelasan Tari Lengger Wonosobo Provinsi Jawa Tengah Terlengkap

Demikian ulasan mengenai Tarian Adat Aceh, Semoga sedikit informasi ini dapat bermanfaat untuk anda semua, terima kasih atas perhatiannya.