Tarian adat Maluku – Maluku merupakan salah satu provinsi di Indonesia yang terletak di bagian selatan Kepulauan Maluku. Provinsi ini memiliki berbagai aneka ragam kesenian tradisional, misalnya seni musik, seni lukis, seni tari dan masih banyak lagi. Akan tetapi sahabat, pada kesempatan kali ini calonpengangguran hanya mengulas dari segi seni tariannya saja.
Tarian yang dimiliki oleh Maluku ini menjadikan ikon maupun ciri khas provinsi itu sendiri. Di sisi lain, dalam pertunjukan atau pementasan kesenian tari Maluku ini memiliki tujuan yang berbeda-beda. Selain itu, ketika pementasan tarian berlangsung juga diiringi oleh beberapa alat musik pengiring (sesuai jenis tariannya).
Untuk mengulas lebih dalam mengenai jenis tarian adat Maluku, mari kita simak penjelasan selengkapnya di bawah ini :
Baca Juga TARIAN ADAT PAPUA BESERTA PENJELASANNYA TERLENGKAP
14 Tarian Adat Maluku Beserta Penjelasannya Terlengkap
1. Tari Soya-soya
Tari Soya-soya merupakan salah satu tarian adat maluku yang dipentaskan ketika acara penyambutan yang dilakukan oleh masyarakat Maluku Utara. Dimana tarian ini dulunya di gelar dalam penyambutan para pejuang yang telah berpulang dari medan perang melawan para kolonialisme (penjajah).
Pada tahun 2013, tari soya-soya telah ditetapkan oleh pemerintah sebagai warisan budaya nasional. Sementara untuk pencipta dari tari adat yang satu ini adalah Sultan Baabullah, beliau menciptakan tarian ini dengan tujuan memberikan rasa semangat terhadap pasukannya setelah Sultan Khairun tewas.
Tari Soya-soya dapat diartikan sebagai tari pembalasan. Terciptanya tarian ini terinspirasi dari perjuangan rakyat Maluku yang telah berhasil mengusir bangsa Portugis dari tanah Ternate pada tahun 1565. Jumlah pemain untuk menarikan tarian ini adalah 18 orang penari atau lebih dan di tarikan termasuk kedalan jenis tari berkelompok. Tari tradisional Maluku ini memiliki ciri khas yang terletak di bagian gerakannya yang sangat dinamis dan lincah seperti gerakan dalam perang.
2. Tari Tide-tide
Tarian adat Maluku selanjutnya adalah tari Tide-tide. Tarian ini berasal dari daerah Halmahera Utara. Biasanya tari tide-tide dipentaskan pada acara adat dan dipertontonkan oleh masyarakat dalam jumlah yang banyak. Tarian ini termasuk kedalam jenis tari berpasangan (pria dan wanita).
Ketika pementasan berlangsung, biasanya tari ide-ide ini dimainkan dengan 12 pasang penari pria dan wanita sekaligus diiringi oleh musik daerah . Instrumen musik yang mengiringi tarian ini meliputi gong, biola, dan alat musik tifa. Dalam sejarahnya, tari adat ini dimainkan oleh para pemuda-pemudi dan disaksikan oleh masyarakat Halmahera untuk hiburan.
3. Tari Cakalele
Tari Cakalele adalah tarian adat Maluku yang menggambarkan peperangan. Para penari ini melakukan gerakan dengan tegas dan lincah. Seperti tema tarian ini, perlengkapan yang dikenakan pun adalah tameng atau salawaku dan parang. Busana tarian yang digunakan berwarna merah dan kuning. Istilah dari Cakalele diserap dari bahasa ternate, dimana Cakalele merupakan dua gabungan dari kata caka (setan) dan lele (mengamuk).
Ketika pagelaran tarian ini berlangsung, faktanya tak jarang penari akan mengalami kerasukan.
Tari Cakalele sering dipentaskan pada saat acara pesta adat untuk menyambut tamu dan tidak disertai dengan unsur magis, seperti acara festival.
4. Tari Bambu Gila
Tari Bambu Gila adalah salah satu tarian adat Maluku yang banyak di gemari oleh masyarakat setempat. Mengapa demikian? Karena tarian tersebut mengandung unsur dengan batang bambu yang seakan-akan hidup.
Satu batang bambu yang sudah dicabacakan mantera, biasanya di tarikan oleh 6 orang penari pria dengan cara dipegang sekuat mungkin. Sedikit catatan, untuk menarikan tari bambu gila harus dalam pengawasan orang pintar, karena semua itu memiliki resiko yang tinggi.
Untuk batang bambu yang telah dibacakan mantra tersebut, maka akan akan berubah menjadi berat dan bergerak-gerak. Nah, disinilah para penari akan berusaha sekuat tenaga untuk terus memegang batang bambu tersebut agar tidak terlepas.
Meskipun bersifat magis, akan tetapi tarian ini melambangkan semangat juang kebersamaan dan gotong royong oleh masyarakat Maluku yang harus dijaga agar persatuan antar masyarakat dapat terjalin. Seiring berjalannya waktu, kini tari bambu gila dapat ditarikan oleh kau wanita dengan ukuran batang bambu lebih pendek.
5. Tari Saureka-reka
Apa anda tau permainan permainan engklek? Nah tari Saureka-reka ini kurang lebih mirip seperti permainan tersebut. Dalam pagelaran tari tradisional ini dimainkan dengan menggunakan pelepah pohon sagu. Dimana ada penari yang bertugas memegang batang pohon sagu dan penari lainnya melakukan gerakan seperti permainan engklek.
Tari Saureka-reka ditarikan oleh pria dan wanita. Biasanya penari laki-laki bertugas untuk memegang pelepah pohon sagu dan penari wanita memainkan engklek. Disini para penari di tuntut untuk melompat dan menghindar dari pelepah sagu. Supaya pagelan tarian ini berjalan sukses dan lancar, maka dibutuhkan orang yang memiliki tingkat fokus dan kelincahan kaki yang bagus.
Nama lain dari tarian ini adalah tari gaba-gaba. Biasanya jumlah penari dari tarian ini yaitu 8 orang (4 orang penari pria dan 4 orang penari wanita). Dalam pementasan berlangsung, faktanya tarian ini diiringi oleh instrument musik ukulele dan tifa.
6. Tari Salai Jin
Tari Salai Jin merupakan salah satu diantara tarian adat Maluku yang bernuasa magis. Pada zaman dulu, nenek moyang Ternate memainkan tarian ini sebagai media komunikasi dengan bangsa jin. Hal tersebut bertujuan untuk menyelesaikan permasalahan sosial yang terjadi di tengah masyarakat.
Dimana melalui tarian ini, masyarakat Ternate menyampaikan suatu pesan kepada makhluk gaib atau jin. Biasanya tarian ini diperankan oleh kaum pria dan wanita atau campuran dengan jumlah yang genap.
Ketika menyan mulai dibakar, maka para penari akan mengalami kerasukan jin atau setan. Nah, moment seperti ini lah yang ditunggu-tunggu oleh penonton. Seiring perkembangan zaman, kini dalam pementasan tari Salai Jin sudah tidak banyak menggunakan pembakaran kemenyan. Namun, para penari hanya melakukan gerakan tari biasa mengikuti irama musik yang semakin lama semakin cepat.
7. Tari Gumatere
Tarian adat Maluku berikutnya adalah tari Gumatere. Di Maluku sendiri tari ini sangat digemari oleh kalangan masyarakat Morotai dan cukup popular. Maluku yang cukup populer adalah Gumatere. Biasanya pementasan tarian ini bertujuan untuk menyampaikan pesan tentang apa yang sedang terjadi di alam.
Disisi lain, tarian adat ini dilakukan untuk meminta petunjuk atas permasalahan sosial dan berbagai bencana alam yang sedang terjadi. Keunikan tarian ini terletak pada busana penari yang menggunakan kain hitam dengan membawa lilin dan nyiru. Dimana media tersebut seakan-akan berbicara dengan alam supaya diberikan solusi dan keselamatan untuk seluruh masyarakat di wilayah Maluku.
Dalam sekali pementasan, tari Gumatere ditarikan dengan jumlah sekitar 30 penari (pria dan wanita). Untuk peralatan penari pria yaitu pedang dan tombak. Sementara wanitanya sendiri mengenakan selendang atau lenso. Untuk mengelar tari adat Maluku biasanya dibutuhkan tanah lapang.
Baca Juga TARIAN JAWA TENGAH BESERTA PENJELASANNYA TERLENGKAP
8. Tari Lenso
Tari Lenso merupakan tarian khas Maluku yang menggambarkan semangat persaudaraan akan kehidupan sosial masyarakat. Untuk gerakan tarian ini sangat sederhana dan mudah ditarikan oleh semua orang serta dibebrbagai jenis kalangan.
Para penari tari lenso ini mengenakan sapu tangan wanrna merah atau putih sebagai peralatan utamanya. Istilah kata Lenso sendiri berasal dari bahasa portugis yang artinya sapu tangan. Disisi lain, para penari juga memakai baju kebaya yang warnanya senada dengan sapu tangannya.
Biasanya tarian ini dipentaskan oleh para pemuda-pemudi dengan jumlah penari antara 6 sampai 10 orang. Sementara untuk pengiring musiknya menggunakan instrument musik tradisional dari Maluku seperti tifa, kolintang, suling, tetengkoren, dan Tambur Minahasa. Berdasarkan cerita masyarakat setempat, tarian ini digelar untuk mencari pasangan kekasih.
9. Tari Loliyana
Tari Loliyana merupakan tari tradisional Maluku yang masih berkembang hingga era modern saat ini. Tarian ini diciptakan dengan tujuan untuk acara upacara pane lola. Kesenian tari ini diperankan oleh para penari pria maupun wanita.
Era modern, kini tarian tradisional ini digelar sebagai pertunjukan budaya seni oleh masyarakat Maluku. Disisi lain, tari Loliyana dijadikan sebagai pedoman untuk tradisi atau kebudayaan bagi masyarakat Kepulauan Teno Nila Serua. Ketika pementasan, gerakan para penari akan mengikuti irama alunan musik tradisional yang mengiringinya.
10. Tari Denge-denge
Tari Denge-denge adalah tari khas Maluku yang menggambarkan pergaulan masyarakat Halmahera Utara. Dalam pertunjukannya, tarian ini memiliki keunikan tersendiri sesuai penamaannya. Pada faktanya, untuk memainkan tarian ini dilakukan secara berpasangan dengan mengikuti irama musik khas Ternate yang berisi syair ataupun pantun.
Syair tersebut biasanya bertemakan cinta maupun harapan-harapan di masa depan. Tari tradisional Maluku ini dimainkan secara bergantian, dimana penari pria membalas penari wanita dan sebaliknya. Tarian ini dibawakan secara berkelompok dan para penari mengenakan pakaian adat Maluku. Untuk busana yang dikenakan oleh para penari biasanya berwarna merah atau putih. Diakhir acara pertunjukan, para penari nanti akan mengakhiri tari dengan sebuah kesepakatan, yakni menikah.
11. Tari Kabaresi
Tarian Kabresi merupakan tarian adat Maluku yang bertemakan perjuangan. Dimana pada zaman dulu, tarian ini diciptakan sebagai media membangun semangat perjuangan masyarakat Maluku dalam melawan penjajah.
Selain itu, tarian Kabarasi digunakan untuk memeberikan semangat kepada masyarakat dalam mempertahankan hak-hak mereka sebagai pribumi. Terciptanya tari adat ini terinspirasi dari perjuangan dan semangat dari seorang pahlawan bernama Martha Christina Tiahahu. Beliau memiliki sifat tak gentar untuk terus membela pribumi (masyarakat Maluku).
Seperti yang sudah saya jelaskan sebelumnya, bahwa tarian adat Maluku ini melambangkan rasa semangat dalam melawan kejamnya para penjajah di tanah Ternate. Untuk gerakan dari tarian ini, para penari melakukan gerakan tari yang lincah dalam suatu pola lantai denganmengikuti irama musik yang dimainkan melalui instrumen musik seperti toleng-toleng, suling bambu, rebana, dan tifa totobuang.
12. Tari Katreji
Tari Katreji adalah salah satu tarian tradisional yang menggambarkan kearifan lokal budaya Maluku. Terciptanya tarian ini merupakan bentuk dua perpaduan budaya, yaitu antara budaya Ternate dan Budaya Eropa (Portugis dan Belanda).
Biasanya tarian ini dibawakan oleh para generasi muda Ternate dalam mengekspresikan semangat dan sifat keceriaan kaum muda. Tari ini juga digunakan untuk acara penyambutan tamu dan hiburan pada saat pesta pernikahan adat.
Untuk jumlah penarinya sendiri yaitu 5 pasang penari dengan masing-masing mengenakan pakaian tradisional Maluku. Sedangkan gerakan tari Katreji cukup unik karena menyerupai gerakan tarian-tarian khas Eropa. Walaupun demikian, tarian ini telah memberikan keanekaragaman budaya di Indonesia.
13. Tari Poco-poco
Tari Poco-poco adalah tarian adat Maluku yang sangat popular di Indonesia. Sejak tahun 2000-an tarian ini mulai di perkenalkan ke seluruh provinsi Indonesia. Gerakan yang dimiliki oleh tari poco-poco sangat mudah sekali, sehingga gerakan ini juga diterapkan dalam gerakan senam.
Kini, masyarakat Indonesia mulai paham dan tertarik untuk mencoba senam poco-poco. Pencipta dari tari poco-poco adalah Arie Sapulette. Beliau merupakan sosok pria yang berasal dari Ambon.
Dalam pagelarannya, tarian ini diiringi oleh ritme musik dan lirik sederhana serta bernuasa riang, sehingga menjadikan tarian ini semakin banyak diminati oleh masyarakat Indonesia. Disisi lain, tarian ini memberikan pengaruh semgangat bagi para penari dan penonton yang melihatnya.
14. Tari Orlapei
Tari Orlapei adalah tarian adat Maluku terakhir yang kita bahas. Tari tadisional ini sering dipertunjukkan dalam penyambutan tamu-tamu kebesaran dan kehormatan. Ketika ada acara pelantikan Gubernur, tentunya tarian ini ikut andil dalam mengisi acara formal tersebut.
Disini para penari harus melakukan dengan gerakan yang lincah, karena dari setiap gerakannya memiliki filosofi sebagai bentuk ucapan terima kasih kepada para tamu terhormat. Selain itu, tari ini juga menggambarkan kebahagiaan dan kegembiraan masyarakat Maluku terhadap kehadiran tamu yang telah berkunjung kedaerahnya. Tak lupa juga, tari Orlapei juga diiringi oleh instrument musik seperti suling bambu, gitar, ukulele, dan tifa digunakan untuk memainkan musik pengiring tari Orlapei.
Baca Juga TARIAN BANGKA BELITUNG BESERTA PENJELASANNYA TERLENGKAP
Demikianlah ulasan pada kesempatan kali ini mengenai Tarian Adat Maluku. Apabila ada kesalahan dalam menyampaikan informasi diatas, saya ucapkan mohon maaf. Sekian dan Trimakasih.