Berikut Penjelasan Peninggalan Kerajaan Banten Yang Sangat Penting Dalam Budaya

Peninggalan Kerajaan Banten – Pada zaman dulu, kerajaan Banten merupakan bagian dari Kerajaan Demak. Pada tahun 1526 kerajaan Banten memutuskan untuk mendirikan kerajaan sendiri di wilayah ujung barat pulau Jawa dan dipimpin dengan raja pertamanya yaitu Sultan Maulana Hasanudin.

Selanjutnya di tahun 1651 hingga 1682, Kerajaan Banten mencapai kejayaan Emas, dimana rajanya pada masa itu dipimpin oleh Sultan Ageng Tirtayasa. Seiring perkembangan waktu, pada tahun 1813 Belanda datang dan mengambil kekuasaan Kerajaan dan wilayah Banten.

Selama menduduki kekuasaan kurang lebih tiga abad, kerajaan Banten ini meninggalkan beberapa bukti sejarah bahwa dulunya kerajaan ini pernah megalami kejayaan di Pulau Jawa. Nah, anda tentunya penasaran bukan, apa saja Peninggalan Kerajaan Banten tersebut? Mari kita simak bersama ulasan singkat dibawah ini :

Baca Juga Berikut Penjelasan Rumah Adat Suku Jawa, Barat, Tengah Dan Timur Terlengkap

Peninggalan Kerajaan Banten

Masjid Agung Banten

Peninggalan Kerajaan Banten Masjid Agung Banten
Pesona Travel

Peninggalan Kerajaan Banten yang pertama adalah Masjid Agung Banten. Dimana Masjid tersebut merupakan salah satu bukti bahwa kerajaan Banten sebagai salah satu kerajaan Islam di Indonesia.

Lokasi Masjid Agung Banten terletak di desa Banten Lama, kecamatan Kasemen dan sampai detik ini kondisi Masjid tersebut masih berdiri kokoh.

Pada tahun 1652, dimana ketika itu Masjid Agung Banten mulai dibangun dan tepat pada masa pemerintahan putra pertama Sunan Gunung Jati yaitu Sultan Maulana Hasanudin.

Bukan hanya itu, perlu anda ketahui bahwa Masjid Agung Banten adalah salah satu dari 10 masjid tertua di Indonesia yang masih berdiri hingga saat ini.

Bangunan masjid ini memiliki keunikan yang terletak pada bagian bentuk menaranya, dimana menara tersebut mirip mercusuar dan atapnya mirip atap pagoda khas China.

Bukan hanya itu, pada sisi kiri kananya bangunan masjid ini memiliki sebuah serambi dan komplek pemakaman sultan Banten bersama keluarganya.

Istana Keraton Kaibon

Peninggalan Kerajaan Banten Istana Keraton Kaibon
Wisata Banten

Istana Keraton Kaibon  adalah salah satu peninggalan kerajaan Banten yang dulunya dijadikan sebagai tempat tinggal Bunda Ratu Aisyah yang merupakan ibu dari Sultan Syaifudin.

Namun sekarang, bangunan ini sudah runtuh dan kita hanya dapat melihat sisa-sisa dari reruntuhan tersebut. Bangunan tersebut runtuh karena pada tahun 1832 telah terjadi peristiwa bentrok antara kerajaan Banten dengan pemerintahan Belanda di nusantara.

Istana Keraton Surosowan

Peninggalan Kerajaan Banten Istana Keraton Surosowan
IndonesiaKaya.com

Selain dari Istana Keraton Kaibon, terdapat satu lagi peninggalan kerajaan Banten yang berupa Istana yaitu Istana Keraton Surosowan. Pada waktu itu, Istana ini digunakan sebagai tempat tinggal Sultan Banten sekaligus menjadi tempat pusat pemerintahan.

Pada tahun 1552 merupakan pembangunan awal dari Istana Keraton Surosowan. Namun sekarang nasibnya kurang lebih seperti Istana Keraton Kaibon, dimana kita bisa melihat puing-puing dari reruntuhan bangunan tersebut seperti sebuah kolam pemandian para putri kerajaan.

Benteng Speelwijk

Benteng Speelwijk
Informasi Situs Budaya Indonesia

Peninggalan kerajaan Banten selanjutnya adalah Benteng Speelwijk. Dimana pada waktu itu Benteng ini dijadikan sebagai poros pertahanan maritim kekuasaan kerajaan. Tinggi Benteng Speelwijk adalah tiga meter dan didirikan di tahun 1585.

Bukan hanya dijadikan untuk pertahanan dari serangan laut, benteng ini juga dijadikan sebagai alat pengawasan dalam aktivitas aktivitas pelayaran di sekitar Selat Sunda.

Selain itu, Benteng ini juga mempunyai sebuah Mercusuar dan diruangan dalamnya terdapat beberapa Meriam serta sebuah terowongan yang menuju ke Istana Keraton Surosowan.

Baca Juga Berikut Penjelasan Sejarah Purworejo Provinsi Jawa Tengah Terlengkap

Danau Tasikardi

Danau Tasikardi
Detikbanten.com

Danau Tasikardi terletak di komplek sekitar Istana Keraton Kaibon. Danau ini merupakan danau buatan yang dibangun  pada tahun 1570  hingga 1580. Ketika proses pembangunan, kerajaan banten ini dipimpin oleh raja Sultan Maulana Yusuf. Dalam  pembuatan Danau ini dilapisi dengan ubin dan batu bata.

Pada waktu itu, Luas danau ini mencapai sekitar 5 hektar, namun seiring perkembangan waktu kini luas Danau mengalami penyusutan karena pada bagian tepinya telah tertimbun tanah sedimen yang dibawa oleh arus air hujan dan sungai di sekitar danau tersebut.

Fungsi dibuatnya Danau ini yaitu sebagai sumber air utama untuk keluarga kerajaan yang tinggal di Istana Keraton Kaibon dan sebagai saluran air irigasi persawahan di sekitar Banten.

Vihara Avalokitesvara

Vihara Avalokitesvara
BukaReview

Meskipun kerajaan Banten adalah Kerajaan Islam yang ada di Jawa, namun sikap toleransi antar umat agama di junjung tinggi oleh pemimpin dan warganya. Terbukti dari terdapaat sebuah peninggalan kerajaan Banten yang berupa bangunan tempat ibadah agama Budha.

Tempat bangunan ibadah umat Budha itu adalah Vihara Avalokitesvara, dimana bangunan tersebut sampai sekarang masih berdiri kokoh dan kuat. Keunikan dari bangunan ini yaitu terletak pada  dinding Vihara, dimana terdapat relief yang menceritakan tentang legenda siluman ular putih.

Meriam Ki Amuk

horizon budaya – Blogger.com

Peninggalan kerajaan Banten berikutnya adalah Meriam Ki Amuk. Meriam ini terletak didalam bangunan Benteng Speelwijk. Meriam Ki Amuk ini merupakan Meriam ukurannya paling besar  diantara yang lainnya.

Mengapa Meriam ini dikatakan ukurannya paling besar? Karena konon ceritanya meriam ini memiliki kekuatan tembakan dengan jaangkauan sangat jauh dan daya ledaknya sangat besar.

Perlu anda ketahui, bahwa asala usul Meriam ini yaitu dari hasil rampasan kerajaan Banten terhadap pemerintah Belanda pada masa perang.

Baca Juga Penjelasan Tari Lengger Wonosobo Provinsi Jawa Tengah Terlengkap

Demikianlah ulasan singkat tentang Peninggalan Kerajaan Banten, semoga sedikit pengetahuan saya dapat bermanfaat untuk anda semua dan terima kasih atas perhatiannya.