Pakaian Adat Bali – Bali adalah salah satu provinsi di Indonesia yang memiliki aneka ragam kekayaan yang besar. Salah satu destinasi wisata yang terkenal di Bali yaitu Pulau dewata ini yang sudah menjadi destinasi wisata bagi turis mancanegara dan juga sebagai tempat yang kaya akan budaya.
Kebudayaan yang dimiliki oleh masyarakat bali adalah salah satu identitas terbesar di Indonesia. Budaya Bali yang paling terkenal di mancanegara dan yang telah melekat di pulau dewata ini adalah dari pakaian adat Bali.
Pakaian adat bali ini adalah salah satu daya tarik agar wisatawan mancanegara ingin berkunjung pulau dewata. Nah tentunya anda penasaran bukan, apa saja pakaian adat Bali yang dapat menarik para wisatawan mancanegara? Yuk simak informasi selengkapnya dibawah ini :
Baca Juga Pakaian Tradisional Vietnam Yang Digunakan Dalam Acara Pesta
Pakaian Adat Bali Pria dan Wanita Beserta Penjelasannya
1. Baju Safari
Baju Safari adalah salah satu pakaian adat Bali yang dikenakan oleh kaum pria. Baju ini memiliki tampilan bentuk seperti kemeja pada umumnya. Selain itu pada baju ini juga disertai dengan kerah, kancing, saku yang dibuat di bagian kiri atau kanan. Sementara warna baju safari ini memiliki warna spesial yaitu putih bersih.
2. Udeng
Udeng adalah sebutan nama lain dari ikat kepala ataupun penutup kepala yang sering dipakai bersamaan dengan Pakaian adat Bali. Ikat kepala ini menjadi suatu ciri khas dari masyarakat Bali yang biasanya digunakan ketika beribadah di dalam candi.
Sementara buntuk yang tidak melaksanakan beribadah didalam candi, ikat kepala ini tetap dapat dikenakan oleh para kaum pria. Hal ini ditujukan supaya ada rasa kesadaran budaya yang tinggi serta menciptakan kekhasan Bali bahwa kaum pria lebih baik mengenakan udeng dimanapun mereka berada.
3. Kamen
Apa itu Kamen? Kamen adalah sebuah kain bawahan pada pakaian adat Bali yang dikenakan oleh masyarakat asli Bali. Bila dilihat secara sekilas Kamen ini mirip seperti sarung yang berbentuk persegi dengan kain khusus. Kamen ini memiliki kain yang cukup tipis. Jadi kaum pria dan wanita sudah mempunyai aturan tersendiri ketika akan mengenakan kamen ini.
Untuk kamen pada kaum pria biasanya dibutuhkan dua lembar kain yang digunakan sebagai penutup bagian bawahan. Kain yang terdapat dibagian dalam dinamakan kamen dan kain yang ada dibagian luar disebut sebagai saput dan diikatkan dengan selendang dengan tujuan agar tidak terlepas.
Teknik untuk memakai kamen ini adalah dengan cara diikat melingkar pada bagian pinggang dan dimulai dari arah kiri ke kanan. Kemudian pada bagian depan dibuat lipatan dengan simpul.
Sementara kamen yang digunakan untuk kaum wanita caranya sedikit berbeda yaitu dengan diikatkan melingkar pada bagian pinggang saja dari sisi kiri ke kanan. Kemudian tinggal diikatkan pada sebuah selendang yang dibawa.
4. Kebaya Bali
Kebaya Bali ini jika dilihat secara sekilas serupa dengan kebaya yang ada di Jawa. Namun tetap memiliki perbedaan, ciri khusus yang membedakannya yaitu kebaya Bali mempunyai lengan dan bahu dengan desain terbuka serta dikenakannya juga sebuah sabuk yang pada bagian tengah dada.
Budaya cara pemakaian kebaya di Bali ternyata tidak jauh beda dengan yang ada di Jawa, di Bali pakaian kebaya hanya dikenakan pada saat hari-hari tertentu seperti hari raya, pernikahan, ritual keagamaan, maupun acara-acara penting lainnya. Bagi anda yang sudah berkunjung ke Bali tentunya tidak asing lagi apabila ada kaum wanita mengenakan kebaya setiap harinya, karena hampir setiap hari di Bali tersebut selalu melakukan ritual.
5. Selendang
Selendang ini pada umumnya sering dikenakan ketika ada acara ritual-ritual keagamaan dan sudah menjadi kebutuhan masyarakat di Bali. Selendang berfungsi sebagai pakaian pengganti dan pakaian adat dalam melaksanakan ritual penyembahan atau sesajen yang biasanya dapat dijumpai ketika mengunjungi lokasi tertentu yang ada di Bali.
Jika anda sudah memakai selendang tersebut, selendang itu memiliki makna sebgai pengikatan diri dari tingkah laku atau nafsu yang buruk dan untuk pembatas tubuh bagian bawah dengan bagian atas.
Pada saat anda mengunjungi wisata tempat suci yang ada di Bali, jika anda sudah mengenakan selendang tersebut , maka anda diperbolehkan untuk memasuki tempat suci tersebut. Tetapi demi menghormati masyarakat yang ada di Bali sebaiknya anda mengenakan Pakaian adatnya juga.
6. Sanggul (Pusung)
Pakaian adat bali selanjutnya ada Sanggul. Sanggul (Pusung) di Bali yang dikenakan kaum wanita tentunya berbeda dengan sanggul yang dipakai pada adat masyarakat Jawa Tengah. Terdapat beberapa macam sanggul yang digunakan oleh kaum wanita Bali yaitu pusung gonjer dan pusung kepupu.
Untuk pusung gonjer, umunya dikenakan bagi wanita yang masih gadis atau belum menikah. Sementara pusung kepupu, biasanya dikenakan wanita yang berstatus janda.
7. Kemeja Putih
Asal anda tahu sebenarnya di Bali itu tidak ada aturannya dalam mengenakan baju adat khusus. Jika berkunjung di Bali itu sebenarnya cukup berpakaian rapi dan bersifat normal saja. Namun jika akan melaksanakan ritual penyembahan, pada dasarnya wajib mengenakan kemeja putih, karena warnanya lebih suci dan skral.
Baca Juga Yuk Simak! Pakaian Adat Jawa Barat, Tengah Dan Timur Secara Lengkap
Demikian ulasan tentang Pakaian Adat Bali, semoga sedikit informasi ini dapat bermanfaat untuk anda semua. Terima kasih atas perhatiannya