Pakaian Adat Lampung – Lampung adalah salah satu Provinsi di Indonesia yang memiliki julukan sebagai kota Pisang. Kota ini juga mempunyai aneka ragam jenis budaya, baik dari makanan khasnya maupun tarian adatnya.
Namun di Kota ini budaya yang paling menonjol adalah Pakaian Adatnya. Pakaian Adat Lampung mempunyai nilai estetika sangat tinngi, baik dari segi yang memakainya ataupun dari pandangan masyarakat setempat.
Nilai keindahan tergambar dari desain Pakaian Adat Lampung yang bersifat tertutup dan dihiasi dengan aksesoris lokal yang dikombinasikan dengan nilai-nilai agama. Nah bagi anda yang penasaran, yuk simak ulasan singkat mengenai Pakaian Adat Lampung berikut ini :
Baca Juga Berikut Ini Pakaian Adat Jawa Tengah Beserta Penjelasannya
Pakaian Adat Lampung Dan Aksesorisnya
Pakaian Adat Lampung Pria
Pakaian Adat Lampung untuk pria ini memiliki desain tampilan berupa lengan panjang berwarna putih, celana panjang hita, sarung tumpal, sesapuran dan khika akhir.
Selain itu pakaian adat ini juga dilengkapi beberapa varian aksesoris dan pernik perhiasan. Berikut ini aksesorian yang dikenakan oleh pengantin kaum pria diantaranya :
- Kalung Papan Jajar => Bentuknya seperti tiga lempengan siger kecil atau perahu yang disusun dengan ukuran yang berbeda. Arti dari aksesoris ini adalah sebagai simbol kehidupan baru yang akan mereka jalani serta dilanjutkan secara turun temurun ke anak cucu mereka.
- Kalung Buah Jukum => Bentuknya seperti rangkaian miniatur buah jukum yang berfungsi sebagai simbol do’a agar mereka cepat mendapatkan keturunan.
- Selempeng Pinang => Bentuknya seperti kalung panjang yang berupa gantungan menyerupai buah atau seperti bunga.
- Ikat Pinggang => Aksesoris ini dilengkapi oleh keris yang dimana merupakan senjata tradisonal khas Lampung.
- Gelang Burung => Bentuknya seperti gelang pipih yang dilengkapi dengan aksesoris berbentuk burung garuda terbang.
- Gelang Kano => Aksesoris ini digunakan pada bagian lengan kiri dan kanan di bawah gelang burung.
- Gelang Bibit => Merupakan sebuah gelang yang diletakkan dibawah gelang Kano. Aksesoris ini memiliki makna yaitu menyimbolkan do’a atau artinya hamper sama dengan Kalung buah Jukum.
Pakaian Adat Lampung Wanita
Pakaian Adat Lampung untuk kaum wanita ini tak jauh berbeda dengan yang dikenakan oleh pria. Namun yang membedakannya hanya ada tambahan aksesoris sedikit bagi kaum wanita yaitu selappai, katu tapis dewa sano dan bebe. Dimana aksesoris tambahan tersebut akan menambah nilai eksotis pada pakaian yang dikenakan oleh wanita.
Selappai adalah baju yang tidak memiliki lengan, tetapi mempunyai hiasan ringgit yang terletak di tepi bawahnya. Kemudian Babe yaitu sebuah sulaman benang dari satin atau bentuknya seperti bunga tertai yang sedang mekar.
Sementaara kati tipis dewa sano adalah sebuah rumpai ringgit yang dibuat dari kain tapis jung jarat. Bukan hanya aksesoris tambahan tersebut, malainkan ada lagi yang digunakan dalam pengantin wanita . Apa saja itu? Langsung saja simak ulasan berikut ini :
- Siger => Aksesoris ini dibuat dari nahan emas. Siger yaitu sebuah mahkota khusus dipakai oleh pengantin wanita.
- Seraja bulan => Sebuah aksesoris yang berbentuk mahkota kecil yang terletak diatas siger.
- Subang => Sebuah aksesoris yang digantungkan di ujung daun telinga. Bentuk aksesoris ini seperti buah kkenari yang terbuat dari emas.
- Perhiasan dada dan leher => Aksesoris ini digunakan pada bagian dada dan leher berupa kalung ringgit, kalung jukum dan kalung papanjajar.
- Perhiasan pinggang dan lengan => Aksesoris ini digunakan pada bagian pinggang berupa selempang pinang, kemudian digantungkan dari bahu hingga pinggang dan sebuah ikat pinggang dari kain beludru berwarna merah dengan hiasan kelopak bunga dari kuningan. Sementara aksesoris yang di lengan berupa gelang kano, gelang burung, gelang duri dan gelang bibit yang memiliki makna sama halnya dengan aksesoris laki-laki.
Baca Juga Yuk Simak! Pakaian Adat Jawa Barat, Tengah Dan Timur Terlengkap
Pakaian Adat Saibatin
Lampung terkenal dengan sifat masyarakatnya yang masih kuat berpegang teguh pada pendiriannya dan memiliki prinsip yang kuat. Hal ini dapat kita lihat dari desain Pakaian adatnya yang selalu mereka pakai disetiap acara pernikahan, karena disetiap unsur estetika didalamnya terkandung makna dan filosofi masing-masing.
Etnis Lampung Saibatin atau disebut juga Etnis Lampung pesisir, dimana etnis ini kebanyakan menghuni dan menetap di sekitar pesisir pantai. Sebagian besar dari mereka tinggal disepanjang pesisir timur, pesisir barat dan pesisir selatan yang membentang dari Lampung Timur ,Lampung Selatan hingga Lampung Barat.
Pakaian adat etnis ini memiliki warna merah. Hal ini tentunya berbeda dengan pakaian adat etnis Pepadun yang justru didominasi warna putih. Bukan hanya itu saja, dari segi bentuk siger atau mahkota pengantin etnis Sasibatin mempunyai tujuh lekuk (sigokh lekuk pitu).
Dari tujuh lekuk ini terdapat filosofinya yang berarti tujuh adoq diantaranya yaitu batin, minak, suttan, mas, raja jukuan, kimas, dan radin. Kemudian, terdapat juga awan gemisir yang berfungsi sebagai material untuk arak-arakan upacara pernikahan.
Pakaian Adat Pepadun
Kebanyakan masyarakat Lampung etnis Pepadun lebih suka tinggal dan menetap di wilayah pedalaman seperti perbukitan dan pegunungan yang ada di Lampung. Dalam perkembangannya, etinis Pepadun sering ditremukan di wilayah Abung, Way Kanan, Way Seputih, Way Abung dll.
Berbicara soal etinis Pepadun dan Saibatin, kedua etnis ini sama-sama memiliki sistem kekerabatan patrilineal (garis keturunan dari ayah). Artinya kekuasaan tertinggi dalam sebuah keluarga dipegang oleh anak laki-laki tertua dari keturunan tertua atau sering disebut Penyimbang.
Sementara ngomongin soal Pakaian adatnya, etnis Pepadun memiliki pakaian adat berwarna putih, dimana yang telah dijelaskan sebelumnya. Pakaian adat ini sering dikenakan ketika acara adat maupun pernikahan.
Baca Juga Yuk Simak! Pakaian Adat Bali Pria Dan Wanita Beserta Penjelasannya
Demikian ulasan mengenai Pakaian Adat Lampung. Semoga sedikit informasi ini dapat bermanfaat untuk anda semua, terima kasih atas perhatiannya.