Tarian Bangka Belitung – Bangka Belitung merupakan salah satu Provinsi di Indonesia yang terletak di Pulau Sumatera dan disahkan oleh pemerintah pada tanggal 9 Februari 2001. Dulunya provinsi ini merupakan bagian daerah dari Provinsi Sumatera Selatan, jadi apabila kita berbicara mengenai budaya dari kedua Provinsi ini sebetulnya ada keterkaitannya.
Provinsi ini memiliki aneka ragam kebudayaan yang patut di lestarikan dan kita jaga ke asliannya. Salah satu budaya yang perlu kita lestarikan adalah tarian adatnya. Dimana setiap tarian yang dimiliki oleh provinsi akan dijadikan sebagai ciri khasnya dan Ikon provinsi tersebut.
Akan tetapi, kini generasi muda Indonesia khususnya remaja Bangka Belitung sudah mulai kurang tertarik dengan budayanya sendiri. Oleh karena itu, saya sebagai penulis website CalonPengangguran ingin mengajak anda sekalian untuk mengetahui Tarian Bangka Belitung sekaligus untuk melestarikannya. Apa saja tarian adat tersebut? Mari kita simak penjelasan secara lengkap dibawah ini :
8 Tarian Bangka Belitung Beserta Penjelasannya
1. Tari Dambus (dincak)
Tarian Bangka Belitung yang pertama kita bahas adalah Tari Dambus. Tarian ini terasuk kedalam jenis tari berpasangan, dimana tari Dambus sering dipentaskan ketika terdapat pertunjukan musik Dambus. Dalam pelaksanaannya tarian ini diiringi oleh beberapa alat music seperti Dambus, instrumen khas Melayu, Gendang, Tamborin, dan Gong.
Sementara untuk busana yang dikenakan oleh para penari yaitu menggunakan pakaian kurung khas Melayu. Selain itu, para penari wanita ini juga memakai perhiasan di leher yang disebut dengan teratai dan penari pria dilengkapi stanjak (ikatan kepala).
Tujuan diciptakan tarian ini yakni untuk hiburan dan pertunjukkan pada pesta perkawinan maupun acara tertentu. Dalam awal perkembangannya, tarian ini mengisahkan kegembiraan kelompok anak usia dini yang mengugkapkan rasa ucapan terima kasih atas berkah yang diterima dari yang maha kuasa atas keindahan alam dan sumber daya yang ada di pulau Bangka belitung.
Baca Juga TARIAN ADAT LAMPUNG BESERTA PENJELASANNYA TERLENGKAP
2. Tari Sepen
Tari Sepen adalah salah satu tarian Bangka Belitung yang termasuk kedalam golongan tari tradisinonal. Tari ini biasanya ditampilkan untuk penyambutan tamu – tamu penting seperti terdapat kunjungan rombongan pariwisata. Selain digunakan untuk penyambutan tamu, tari Sepen juga sering di tampilkan pada acara perayaan seperti festival sampai perlombaan.
Tari Sapen sangat di dominasi oleh unsur budaya melayu, hal ini dapat kita lihat dari busana penari dan musik yang mengirinya sangat khas dari budaya melayu. Selain unsur melayu, terdapat juga unsur budaya nusantaranya yaitu telihat dari gerakan pancake silat. Gerakan dari tari Sapen ini sangat cepat dan lincah.
Pada dasarnya, gerakan dari tari Sapen ini terispirasi dari ilmu bela diri pencak silat. Dalam pementasannya tarian ini ditarikan secara berpasang-pasangan oleh pria dan wanita.Tari adat ini mengutamakan gerak tangan dan kaki yang lincah. Selain itu didominasi oleh gerkan tepuk tanagan yang disesuaikan dengan irama musik pengiring.
Untuk formasi para penari ini tidak menetap, akan tetapi barisannya para penari masing terjaga dengan harmonis. Seperti yang sudah saya jelaskan sebelumnya, musik yang mengiringi tarian ini mengandung unsur khas melayu Bangka Belitung.
Alat musik yang mengiringi tari Sapen ini seperti biola, gendang, akordeon, rebana dan lain – lainnya. Busana para penari Kental dengan pakaian adat melayu khas Bangka Belitung dan identik berwarna cerah serta ceria.
Penari wanita menggunakan baju baju lengan panjang dan celana panjang serta di bagian pinggangnya ditutup dengan kain atau sarung. Selain itu, penari wanita juga mengenakan kerudung yang disertai dengan head band.
3. Tari Campak
Selain tari Sapen yang tergolong kedalam jenis tari tradisional, disini juga terdapat tari Campak. Akan tetapi, tari campak ini memiliki pengaruh dari budaya luar, yaitu budaya Eropa Portugis. Biasanya, tari Campak dipentaskan dalam acara resepsi pernikahan, penyambutan tamu dan dimainkan pada musim panen.
Untuk memainkan tarian ini harus dilakukan secara berpasang-pasangan yaitu antara penari pria dan penari wanita. Gerakan yang ditampilakan pada tarian ini harus lincah dan ceria. Para penari wanita mengenakan pakaian tradisional Eropa Portugis. Sementara untuk penari pria memakai pakaian adat melayu lengkap dengan aksesoris pinggang dan kepala.
Dalam pementasan tari Campak diringi dengan instrument musik melayu khas Bangka Belitung. Namun juga ada instrumen akordeon yang merupakan instrumen musik khas Portugis.
Baca Juga TARIAN BENGKULU GAMBAR DAN PENJELASANNYA TERLENGKAP
4. Tari Men Sahang Lah Mirah
Tari Men Sahang Lah Mirah adalah salah satu tarian adat Bangka Belitung yang bersifat mistis. Umumnya tarian ini dimainkan setelah masa panen dengan tujuan sebagai wujud rasa syukur kepada Tuhan atas nikmat yang diberikan dan hasil panen melimpah.
Dalam pelaksanaannya, tarian ini diperankan oleh penari wanita dengan menggunakan busana adat melayu yang berwarna cerah dan mencolok yang menggambarkan suasana keceriaan. Untuk gerakan pada tari adat ini sangat lah cepat dan lincah. Selain itu, para penari cukup membawa bakul dan menarikannya naik di atas tangga kecil yang tersedia ditempat.
5. Tari Beripat Beregong
Tari Beripat Beregong adalah salah satu tari tradisional khas Bangka Belitung yang jarang dipentaskan lagi, karena tujuan dari tarian ini hanya untuk pertunjukan seni seperti acara pertarungan atau sayembara.
Tari tradisional ini lahir di masa Kerajaan Badau, tepatnya di Desa Mentigi. Dimana dulunya dasa itu terdapat seorang gadis yang sangat cantik, sehingga para pemuda tertarik melihat akan kecantikan gadis itu. Kemudian, banyak pemuda pyang berdatangan ke kediamannya untuk tujuan mempersunting sang gadis cantik tersebut.
Orang tua dari Gadis cantik ini merasa bingung menentukan pemuda yang tepat untuk dijadikan menantunya, sehingga pada akhirnya keputusan ini akan diserahkan oleh para pemuda untuk melamar sang putrinya.
Lalu para pemuda tersebut mengambil keputusan untuk melakukan pertarugan demi mendapatkan sang gadis cantik ini. Pada pelaksanaan pertarungan berlangsung masing-masing pemuda membawa rotan sebagai senjata.
Dalam pertarungan ini terdapat beberapa peraturan, yaitu siapa yang menerima pukulan di bagian punggung akan kalah. Namun, bila masing-masing dari petarung mendapatkan pukulan di punggung, maka dapat dipastikan pemenangnya adalah petarung yang mendapatkan pukulan paling sedikit.
Dalam pelaksanaanya, tari Beripat Beregong merupakan kesnian yang diperankan oleh penari pria. Disini tidak ada gerakan khusus, namun setiap penari harus menampilkan aksi kelincahan dalam menggunakan rotan. Selain itu, ketika tarian ini berlangsung akan diiringi dengan beberapa instrumen musik seperti kelinang, gong, gendang, tawak-tawak dan serunai.
Alat musik khusus gong ini tidak boleh sembarangan orang yang memainkannya, melainkan orang khusus yang dapat memainkan gong ini, seperti dukun maupun ahli waris gong. Kemudian tari ini wajib digelar di gedung balai Peregongan (sebuah bangunan rumah yang tinggi).
Seiring waktu berjalan, kini tari Beripat Beregong tidak lagi dimainkan untuk ajang perlombaan. Akan tetapi, juga untuk acara seni budaya Bangka Belitung seperti Selamatan Kampung dan perayaan Maras Taun.
6. Tari Sekapur Sirih
Selain tari Sapen yang digunakan untuk penyambutan tamu besar, Bangka Belitung juga memiliki tarian lainnya untuk penyambutan tamu yaitu tari sekapur sirih. Akan tetapi, tari sekapur sirih ini jauh lebih baik disbanding dengan tari Sepen ketika proses penyambutan tamu. Karena terdapat beberapa gerakan bebas dimana para penari berinteraksi dengan para tamu.
Tari Bangka Belitung ini bukan hanya untuk dijadikan sebagai acara penyambutan tamu, melainkan juga ditampilkan untuk acara pemberian penghormatan atas suatu gelar, baik keberhasilan maupun kemenangan. Tari sekapur sirih biasanya dimainkan oleh para penari wanita dengan mengenakan busana tradisional melayu khas Bangka Belitung.
Dalam pelaksanaannya, para penari wanita ini membawakan 2 jenis kotak. Pada kotak pertama berisikan bunga dan kotak kedua berisi daun sirih. Masing-masing para penari memiliki tugas berbeda-beda dengan isi kota yang dibawakannya. Khusus penari yang membawakan kotak tersebut berperan sebagai penabur bunga.
Mengapa demikian? Karena masyarakat Bangka Belitung memiliki keyakinan bahwa prosesi penaburan bunga dapat memberikan penolak balak. Sementara penari yang bertugas untuk membawa kota sirih, penari wajib menghampiri para tamu dan menyajikan daun sirih tersebut pada setiap tamu. Saaat berlangsungnya tarian ini akan diiringi dengan musik yang bernuansa Timur Tengah seperti gambus.
Baca Juga TARI ADAT SUMATERA UTARA DAN PENJELASANNYA TERLENGKAP
7. Tari Gi Ke Aik
Tari Gi Ke Aik adalah tarian yang tercipta dari kreasi Sanggar Seni Sepintu Sedulang. Dimana terciptanya tarian ini terinspirasi dengan tradisi masyarakat Bangka Belitung pada waktu pagi hari (khususnya wanita), mereka berbondong-bondong pergi ke Kulong (sungai kecil). Aktivitas yang dilakukan oleh para wanita ini seperti mencuci, mandi dan setelah itu mereka pulang ke rumah dengan membawa air dengan menggunakan guci.
8. Tari Pendulang Timah
Seperti tari Gi Ke Aik yang merupakan tarian kreasi dari salah satu sanggar yang terdapat di Bangka Belitung, yaitu sanggar tari Belitong Lesong Batang, Kelurahan Lesung Batang, Kecamatan Tanjungpandan, Kabupaten Belitung. Tari adat ini mencerminkan rakyat Bangka Belitung mendulang Timah secara tradisional.
Dalam pelaksanaannya, tarian adat ini diperankan oleh puluhan remaja pria tanpa mengenakan busana. Para penari tersebut hanya menggunakan celana pendek sebagai bawahannya dan tubuh yang dihiasi dengan warna-warni dari campuran kaolin dan bahan pewarna kue.
Alunan Musik Pengiring Tarian adat Bangka Belitung
Provinsi Bangka Belitung dalam mengiring tarian adatnya tentu terdapat alunan musik. Bangka Belitung memiliki dua jeni musik, yaitu musik Tradisional dan Dambus. Untuk lebih lengkapnya, mari simak penjelasan dibawah ini :
1. Musik Tradisional
Menurut buku Ensiklopedia National Indonesia, kata musik diserap dari bahasa Yunani yaitu mousike yang merupakan nama dewa dalam mitologi Yunani Kuno yakni Mousa yakni (pimpinan seni dan ilmu).
Sementara menurut Salim dan Salim, tradisional berasal dari kata Traditio (Latin) yang bermakna kebiasaan masyarakat yang sifatnya turun temurun. Kata tradisional memiliki sifat yang berarti berpegang teguh terhadap tradisi secara turun temurun.
Menurut Sedyawati, menyatakan bahwa musik tradisional adalah musik yang dipakai sebagai perwujudan dan nilai budaya yang sesuai dengan tradisi. Maka dapat diuraikan bahwa musik tradisional adalah musik masyarakat yang diwariskan secara turun-temurun dan berkelanjutan dalam masyarakat suatu daerah.
2. Dambus Bangka Belitung
Menurut Drs. Akhmad Elvian menyatakan bahwa alat music ini juga disebut dengan Gambus, Alat music ini sudah digunakan oleh masyarakat Pangkalpinan sejak dulu dan diawriskan secara turun temurun.
Berdasarkan sumber buku tertua mengenai alat musik di Bangka yang ditulis oleh Dr. Franz Epp dengan judul ‘’Schilderungen aus Ostindiens Archipel’’, beliau berpendapat bahwa dirumah-rumah panggung masyarakat Bangka terdapat tanduk rusa di kamar atau depan teras rumahnya yang diletakkan dengan digantungkan.
Selain itu, dalam bukunya juga menyatakan alat musik petik senar itu terbuat dari kayu yang keras, ringan kemudian dilubangi dan diberi penutup kulit monyet. Jadi kesimpulannya, sebelum diberikan nama Dambus, Dr. Franz Epp hanya menyebutnya sebagai alat musik petik senar.
Sementara Menurut Bapak Zaidi S.ip selaku Seniman Dambus, berpendapat bahwa Dambus adalah alat musik tradisional yang dimainkan dengan cara dipetik dan memiliki nuasa melayu dan ke-islaman. Perlu anda ketahui, sebenarnya Dambus ini berasal dari luar daerah Bangka Belitung (Timur Tengah).
Demikian ulasan dari calonpengangguran mengenai Tarian Bangka Belitung, Semoga sedikit informasi ini dapat bermanfaat untuk anda semua, terima kasih atas perhatiannya.
Baca Juga 10 TARIAN DAERAH RIAU BESERTA PENJELASAN VERSI TERLENGKAP