Rusia Blokir Instagram dan Tuding Meta Organisasi Ekstremis, Kenapa?

Rusia Blokir Instagram dan Tuding Meta Organisasi Ekstremis – Ketegangan antara Rusia dan Ukraina masih terus terjadi hingga saat ini, invasi yang dilakukan oleh Rusia kepada Ukraina menewaskan banyak orang mulai dari kalangan militer hingga penduduk sipil. Serangan demi serangan dilancarkan oleh Rusia ke basis pertahanan Ukraina hingga hari ini memasuki hari ke-18. 

Berbagai pihak mengecam tindakan Rusia terhadap Ukraina atas dasar kemanusiaan, karena konflik militer ini banyak memakan korban mulai dari anak-anak hingga orang dewasa yang tidak bersalah. Meta sebagai perusahaan induk dari aplikasi media sosial Facebook, WhatsApp, dan Instagram mengambil kebijakan dengan mengizinkan para penggunanya untuk menyerahkan kematian bagi tentara Rusia dan presiden Vladimir Putin dalam konteks konflik militer antara Rusia dan Ukraina.

Menanggapi hal tersebut, pemerintah Rusia akan mengambil tindakan dengan memblokir platform media sosial Instagram di negaranya. Pemblokiran tersebut akan terhitung mulai hari Senin, (14/3/2022). Tidak hanya itu, pemerintah Rusia juga menuding perusahaan Meta sebagai organisasi ekstrimis karena telah menyuarakan ujaran kebencian dan seruan kekerasan kepada pihak Rusia. 

Pada artikel kali ini, kami akan membahas mengenai berita terbaru Rusia blokir Instagram dan tuding Meta Organisasi Ekstrimis . Bagi kamu yang penasaran dengan berita yang satu ini, simak informasi berikut dari awal hingga akhir agar kamu tidak penasaran lagi dengan hal ini.

Apa Alasan Rusia Blokir Instagram dan Tuding Meta Organisasi Ekstrimis?

rusia blokir instagram dan tuding meta organisasi ekstremis

Pemerintah Rusia mengambil tindakan dengan memblokir platform media sosial Instagram di negaranya sebagai respon atas kebijakan perusahaan induk Instagram yaitu Meta Platform inc. yang mengizinkan para penggunanya untuk menyerukan kematian bagi para tentara Rusia dan juga presiden Vladimir Putin dalam konteks konflik antara Rusia dengan Ukraina yang sudah terjadi sejak 24 Februari 2022 lalu.

Dalam pengumumannya pada hari Jumat (11/3/2022) kemarin, regulator komunikasi dan media Rusia, Roskomnadzor mengatakan bahwa pihaknya akan membatasi akses ke Instagram karena platform tersebut sudah menyebarkan seruan untuk melakukan tindakan kekerasan terhadap warga dan personel militer Rusia, dan pemblokiran akan mulai diterapkan pada Hari Senin (14/3/2022). 

Dengan adanya waktu jeda tiga hari setelah diumumkan, para pengguna Instagram di Negara Rusia memiliki waktu untuk memindahkan foto maupun video mereka ke media sosial lainnya serta memberi tahu para followers mereka. Sementara itu, Komite Investigasi Rusia yang menyelidiki kejahatan besar mengatakan akan meluncurkan penyelidikan terhadap perusahaan Meta. 

Bahkan, Kantor Kejaksaan Umum Rusia mendorong agar perusahaan Meta tersebut dicap sebagai Organisasi Ekstrimis karena menyuarakan hal ekstrim dengan memperbolehkan penggunanya untuk menyerukan kematian Tentara Rusia dan Presiden Vladimir Putin. 

Komite Investigasi Rusia dalam laporannya kepada Vladimir Putin mengatakan “Sebuah kasus kriminal telah ada sehubungan dengan seruan ilegal untuk tindakan pembunuhan dan kekerasan terhadap warga Federasi Rusia oleh Karyawan perusahaan Amerika yaitu Meta yang memiliki jejaring Media Sosial Facebook dan Instagram.” 

Kebijakan Rusia Memblokir Instagram dan Menuding Meta Organisasi Ekstrimis 

Terkait kasus pidana tersebut belum jelas bagaimana konsekuensinya, sementara itu menanggapi langkah Rusia, Presiden urusan global Meta Nick Clegg membela keputusan sementara perusahaannya yang mengizinkan para penggunanya Instagram untuk mengekspresikan kecaman mereka terhadap Moskow dalam konteks penyerangan Rusia ke Ukraina. 

Ia mengatakan bahwa “Saya ingin memperjelas terkait kebijakan kami yang berfokus pada perlindungan hak orang lain untuk berbicara sebagai ekspresi pembelaan diri sebagai reaksi terhadap invasi militer kepada negara mereka”.

“Faktanya adalah ah jika kami menerapkan kebijakan konten standar tanpa penyesuaian apapun, maka kami akan menghapus konten dari warga Ukraina biasa yang mengekspresikan perlawanan dan kemarahan mereka terhadap pasukan militer yang menyerang dan tentunya hal tersebut tidak adil bagi mereka” ucap Clegg.

Dalam pernyataan yang sama, Clegg menekankan bahwa kebijakan tersebut hanya berlaku di Ukraina, dan Meta tidak akan mengubah kebijakannya terhadap ujaran kebencian yang menargetkan orang-orang Rusia. Meta yang merupakan induk dari platform Facebook, Instagram, dan WhatsApp memiliki banyak pengguna di negara rusia.

Tercatat, jumlah pengguna Facebook di Rusia saat ini mencapai 7,5 juta orang, kemudian pengguna Instagram mencapai 50,8 juta orang, sementara warga Rusia pengguna Whatsapp merupakan yang paling tinggi yakni mencapai 67 juta pengguna. Angka-angka ini merupakan data yang tercatat sejak tahun lalu dan kemungkinan bertambah jumlahnya. Diketahui Rusia telah mengambil langkah dengan memblokir Facebook dan membatasi akses terhadap platform Twitter sejak pekan lalu. 

Akhir kata, itulah penjelasan terkait berita terbaru Rusia blokir Instagram dan tuding Meta Organisasi Ekstremis karena telah memperbolehkan pengguna Instagram di Ukraina untuk menyuarakan protes dan kecaman terhadap Rusia karena telah melakukan penyerangan ke negara mereka. Semoga informasi kali ini dapat menambah wawasan kamu dan jangan lupa nantikan informasi lainnya yang bermanfaat untuk kamu simak di situs kami setiap hari.