Apakah BPNT Akan Diganti Uang Tunai – Bagi kamu yang mendapatkan bantuan sosial dari pemerintah yang saat ini sedang banyak dibicarakan orang yaitu Bantuan Pangan Non Tunai atau yang disingkat BPNT. BPNT merupakan bantuan yang diberikan oleh Kementerian Sosial kepada orang-orang yang layak serta terdaftar untuk mendapatkan bantuan tersebut. Bantuan ini kabarnya akan diganti uang tunai yang sebelumnya diberikan dalam bentuk sembako lalu apakah ini benar?
Kabar korupsi yang dilakukan Kementerian Sosial lalu yaitu Juliari Batubara membuat pemerintah meregulasi ulang kebijakan bantuan ini sehingga dapat memberikan manfaat serta tujuan yang diinginkan pemerintah. Komisi Pemberantasan Korupsi mengungkap adanya praktik menyimpang dalam penyaluran bantuan pangan non tunai ini, sehingga untuk mencegah penyimpangan terjadi kembali pemerintah mengubah skema penyalurannya.
Tidak hanya meregulasi ulang, pemerintah juga melakukan pendataan kembali untuk memberikan data lapangan penyaluran bansos covid 19 secara lebih akurat. Pada 21 Februari 2022 lalu, skema pengubahan bantuan pangan non tunai sudah disalurkan dalam bentuk uang kepada penerima manfaat yang kabarnya sebesar 200 ribu bersamaan dengan pencairan bantuan PKH.
Meskipun masih banyak masyarakat yang bingung dengan perubahan regulasi ini karena kurangnya sosialisasi namun ternyata bantuan ini memang sudah diubah dalam bentuk uang tunai yang bisa ditarik oleh penerima manfaat. Lalu sebenarnya kapan bantuan ini bisa diambil dan berapa jumlah yang akan diterima oleh keluarga penerima manfaat bantuan ini?
Untuk menjawab seputar bantuan pangan non tunai yang sedang ramai diperbincangkan masyarakat ini maka kami sudah merangkum beberapa fakta yang mungkin bisa dijadikan referensi untuk mengetahui lebih detail tentang BPNT ini. Jadi, jika kamu penasaran yuk kita simak bersama bagaimana regulasi yang sudah ditentukan pemerintah untuk pencairan bantuan ini serta fakta-faktanya yang wajib kamu tahu!!
Fakta Apakah BPNT Akan Diganti Uang Tunai?
Banyak masyarakat yang mempertanyakan apakah BPNT akan diganti uang tunai? Pertanyaan ini tentu saja tidak muncul begitu saja karena pemerintah memang tidak memberikan pemberitahuan secara gamblang terkait pengubahan bentuk bantuan yang sebelumnya sembako ini menjadi uang tunai kemudian nominalnya pun tidak diberitahukan secara pasti.
Masyarakat baru mengetahui bahwa nominal yang akan diberikan sebagai pengganti sembako yang biasanya disalurkan adalah sebesar 200 ribu yang ternyata tidak bisa langsung ditarik sebesar 600 ribu sekaligus sesuai persyaratan dan regulasi tertentu. Namun penggantian bentuk bantuan pangan non tunai menjadi tunai ini cukup banyak mendapatkan respon baik dari masyarakat.
Hal ini dikarenakan sembako yang sebelumnya disalurkan oleh pemerintah kepada keluarga penerima manfaat tidak memiliki standar atau bisa dibilang kualitasnya sangat buruk. Jika masyarakat diberikan uang sebagian besar akan berpendapat bisa mendapatkan kualitas sembako yang lebih layak dan bervariasi.
Bagi kamu yang penasaran bagaimana bantuan ini disalurkan oleh pemerintah dan dan apa saja fakta yang masih belum banyak diketahui masyarakat, berikut kami sudah merangkum informasi terkait dari berbagai sumber yang bisa kamu simak dan kami harapkan dapat membantu kamu untuk lebih memahami lagi tentang skema serta regulasi bantuan ini:
1. Hasil Keputusan Pengubahan Bentuk Bantuan Berdasarkan Evaluasi
Perubahan regulasi bantuan pangan non tunai atau kartu sembako menjadi bentuk uang tunai merupakan langkah yang diambil oleh pemerintah sebagai upaya percepatan penyaluran bantuan sosial kepada masyarakat. Keputusan ini diambil berdasarkan evaluasi penyaluran bansos di berbagai tempat yang ternyata sebelumnya kurang efektif. Hasil keputusan ini diharapkan dapat memaksimalkan bantuan pemerintah untuk mengatasi kesulitan masyarakat.
Jadi, untuk menjawab pertanyaan tentang apakah BPNT akan diganti uang tunai? Jawabannya adalah iya karena sebelumnya keluarga menerima bantuan ini berupa paket sembako yang sudah ditentukan dari merek serta kualitasnya. Banyak masyarakat yang berpendapat bahwa penerima manfaat bisa lebih bebas memilih jenis produk yang dibeli sesuai dengan kebutuhan rumah tangga dan tentunya ini lebih efektif.
2. Bantuan Berbasis Digital
Ternyata skema regulasi bantuan sosial ini tidak hanya berubah dalam bentuknya saja namun juga teknisnya yang akan menggunakan skema digital. Hal ini disampaikan oleh menteri keuangan yaitu Sri Mulyani yang akan menerapkan sistem digital agar anggaran yang sudah dipersiapkan untuk bantuan sosial serta subsidi bisa sesuai target sasaran dan mengantisipasi praktik penyimpangan dan korupsi.
Sri Mulyani juga mengatakan bahwa langkah ini diharapkan dapat membantu akselerasi financial inklusi sekaligus untuk akuntabilitas serta reliabilitas dari kebijakan pemerintah yang mengandalkan by name by address. Maksudnya adalah bantuan sosial yang diberikan pemerintah selama ini dinilai kurang tepat sasaran sehingga diharapkan dengan sistem digital ini bantuan sosial akan sampai kepada KPM yang sesuai.
3. Bantuan Tunai Sebesar 200 Ribu dan Bisa Ditarik Setelah 3 Bulan
Sebelumnya kami telah menyampaikan bahwa bantuan pangan non tunai yang sudah berubah menjadi tunai memiliki besaran nominal sebesar 200 ribu perbulan yang ternyata bisa langsung ditarik dengan nominal sekaligus selama 3 bulan dengan akumulasi 600 ribu. Bantuan ini terdiri dari bulan Januari, Februari dan Maret sehingga kamu bisa mencairkan nya sekaligus di pos Indonesia.
Selain itu, pemerintah bekerjasama dengan pos Indonesia terkait penyedia layanan pencairan bantuan ini sehingga bagi masyarakat yang tidak memiliki rekening akan dengan mudah mencairkan bantuan ini. Jadi, bagi kamu yang mencari tahu tentang pencairan bantuan tunai ini bisa diambil sekaligus 600 ribu.
4. Melakukan Perbaikan Data Penerima Manfaat
Menteri keuangan yaitu Sri Mulyani mengatakan bahwa saat ini penyedia dan bantuan sosial bagi masyarakat telah membantu 3,4 juta penduduk yang terdampak covid 19. Namun pemerintah terus melakukan perbaikan data penerima manfaat agar bisa meningkatkan efektivitasnya dan sesuai dengan target penerima.
Program bantuan sosial yang diberikan pemerintah terus ditingkatkan terkait perbaikan datanya sehingga inklusi dan eksklusi yang error bisa diminimalisir. Diharapkan dapat melaksanakan praktek bantuan sosial kepada masyarakat yang terhindar dari korupsi serta bersih dalam prakteknya.
5. Pos Indonesia akan Mempercepat Penyalurannya Dalam 14 Hari
Pos Indonesia dipilih oleh Kementerian sosial yaitu Tri Rismaharini untuk membantu penyaluran bantuan sosial pangan non tunai kepada masyarakat. Hal ini menjadi salah satu langkah penting untuk mempercepat penyaluran bantuan sosial kepada masyarakat penerima manfaat. Oleh sebab itu pos Indonesia berjanji untuk membantu percepatan bantuan sosial ini ini selama 14 hari atau 2 minggu.
Pemerintah juga mengisyaratkan bahwa pencairan ini tidak menggunakan kartu keluarga sejahtera atau KKS sehingga diharapkan pencairannya dapat diproses dengan cepat sehingga masyarakat dapat merasakan manfaat dari bantuan sosial ini. Bantuan sosial ini juga bisa langsung ditarik dalam nominal 3 bulan sebesar 600 ribu.
Akhir kata, sekian artikel tentang apakah BPNT akan diganti uang tunai? Jawabannya benar sekali akan diganti uang tunai sebesar 200 ribu selama 3 bulan dari bulan Januari, Februari, dan maret sehingga kamu bisa langsung mencairkannya sekaligus sebesar 600 ribu. Semoga informasi ini dapat bermanfaat buat kamu dan nantikan selalu update informasi terbaru dari situs kami ya!