Alat musik Riau – Riau merupakan salah satu Provinsi yang terdapat di daerah Sumatera dengan ciri khas melayu paling kental, hal ini dapat dilihat dari hasil kesenian dan kebudayaan yang dimilikinya. Sebagai warga negara Indonesia sekaligus generasi muda rasanya wajib menanamkan jiwa cinta budaya agar apa yang dimiliki oleh Indonesia terutama Provinsi Riau tidak hilang ditelan zaman, bukan hanya itu saja dengan menanamkan jiwa cinta budaya secara tidak langsung kita juga melindungi Identitas NKRI sebagai masyarakat bersuku Melayu.
Berbicara mengenai kebudayaan di Provinsi Riau tentu sangatlah banyak, mulai dari tarian tradisional, pakaian tradisional, upacara adat hingga alat musik tradisionalnya. Pada artikel ini secara khusus calonpengangguran buat untuk membahas Alat musik Riau yang perlu anda ketahui dan jaga.
Mayoritas masyarakat yang bersuku Melayu di Indonesia menganut syariat Islam. Oleh karena itu, alat musik yang dimiliki oleh Riau terdapat unsur budaya dari Timur Tengah. Penasaran bukan, apa saja alat musik yang dimiliki Riau ini? Mari simak langsung ulasan selengkapnya dibawah ini :
14 Alat Musik Riau Beserta Penjelasannya
1. Nafiri
Alat musik Riau yang pertama kali akan kita bahas adalah Nafari. Tampilan bentuk Instrumen musik ini serupa dengan Terompet, Nafari sendiri dimainkan dengan cara ditiup. Di provinsi Riau alat musik ini cukup terkenal dan kebanyakan digemari oleh masyarakat setempat. Biasanya alat musik ini sering dimainkan untuk mengiringi acara pertunjukan makyong.
Nafari bukan hanya berfungsi sebagai alat musik untuk mengiringi ajang pertunjukan, akan tetapi juga berguna untuk alat komunikasi tradisional guna menyampaikan informasi terkait peristiwa bencana alam, kematian, kemalingan, dan informasi yang mendadak lainnya kepada warga masyarakat.
Baca Juga 10 TARIAN DAERAH RIAU BESERTA PENJELASAN VERSI TERLENGKAP
2. Gambus
Gambus adalah salah satu alat musik Riau yang telah terkenal di Kawasan Nusantara karena mayoritas masyarakat nya memiliki suku Melayu. Namun awalnya masyarakat Melayu yang tinggal di daerah Riau belum mengenal alat musik ini, namun dengan seiring berjalannya waktu kini Gambus sering digunakan sebagai alat musik pengiring dalam tari Zapin.
Cara memainkan alat musik ini, yaitu dengan cara dipetik, sama halnya dengan alat musik Mandolin, yaitu memiliki jumlah senar sebanyak 3 – 12 buah. Dalam permainannya, Gambus sering dimainkan bersamaan dengan alat musik Gendang. Keunikan dari Gambus ini sering digunakan oleh para nelayan sebagai hiburan di atas kapal laut tradisional ketika mencari ikan.
3. Gendang Nobat
Gendang Nobat adalah sebuah alat musik Riau yang terbuat dari kulit hewan, kayu serta rotan. Cara memainkan alat musik ini, yaitu dengan cara dipukul atau ditabuh. Menurut cerita sejarah, dalam memainkan alat musik ini tidak boleh sembarangan orang, karena masyarakat meyakini bahwa Gendang Nobat bersifat sakral.
Selain itu, Intrument musik satu ini juga tidak boleh terlangkahi oleh pemain maupun orang lain. Untuk orang yang memainkan Gendang Nobat sendiri wajib memiliki ketururnan berdarah keluarga kerajaan. Anda dapat menjumpai permainan alat music ini pada saat terdapat acara adat khusus yang sakral.
4. Rebana Ubi
Rebana Ubi salah satu alat music Riau yang dimainkan dengan cara dipukul atau ditabuh. Ukuran Rebana Ubi ini, yaitu 70 cm dengan tinggi satu meter. Cara memainkan alat musik ini dipegang dengan posisi horizontal atau diletakkan diatas lantai. Bentuknya yang unik seperti tabuhan ini memiliki penyangga dibawah Rebana.
Biasanya alat musik ini sering dimainkan dalam acara oleh pria yang datang ke rumah mempelai wanita dan memeriahkan resepsi pernikahan mereka, karena Instrument musik ini menghasilkan bunyi yang cukup keras ketika ditabuh. Bukan hanya digunakan dalam mengiringi acara pernikahan saja, tetapi alat musik Rebana Ubi juga berfungsi untuk upacara adat tertentu.
Untuk memainkan alat musik ini hanya orang tertentu saja, karena terdapat beberapa aturan yang digunakan untuk menabunhnya. Oleh karena itu, bagai anda yang pemula wajib memahami dan berlatih agar ahli dalam memainkan alat musik ini.
5. Kompang
Alat musik tradisional Riau selanjutnya adalah Kompang, dimana dalam memainkan alat musik ini dilakukan dengan cara dipukul atau ditabuh sama halnya dengan alat musik Rebana. Namun, perbedaaa dari kedua alat musik ini terletak pada gemerincing logam yang terdapat di bagian tepinya.
Tampilan dari alat musik Kompang ini mempunyai ukuran 16 inci dengan ditutupi menggunkan kulit yang terbuat dari bahan kulit kambing ataupun bisa juga memakai kulit lembu/kerbau. Biasanya dalam permainan alat musik ini dimainkan bersamaan dengan alat musik Gambus dan tabuhan Gendang. Peran dari Kompang ini sering dipergunakan untuk mengiringi pawai adat dan pagelaran kesenian tradisional khas Melayu Riau.
Baca Juga PAKAIAN ADAT RIAU BESERTA PENJELASANNYA TERLENGKAP
6. Gedombak
Gedombak merupakan sebuah Instrumen musik Riau yang terbuat dari bahan kayu, kulit binatang, dan rotan.. Tampilan dari Gedomok dari Riau ini memiliki bentuk sangat unik menyerupai tropy piala dunia.
Alat musik ini sering dimainkan untuk mengiringi seni teater mak yong yang terkenal di wilayah Riau. Biasanya dalam permainan alat musik ini dimankan bersamaan dengan alat musik nafiri, gong tetawak, breng-breng (gong pipih) dan ceracap (tepuk bambu).
7. Camar
Camar adalah salag satu alat musik Riau yang dimankan dengan cara dipukul. Oleh karena itu, alat musik ini membutuhkan alat bantu untuk memukulnya. Pada umumnya alat musik ini sering dimainkan ketika perayaan hari – hari besar.
Desain dari alat musik camar ini memiliki tampilan yang cukup unik, dimana Camar terdiri atas enam bilah kayu dengan warna hitam yang diletakkan pada rak dan terdapat ukiran sayap menyerupai burung Camar. Hal itu lah yang menjadikan alat musik ini dinamakan dengan Gendang Camar.
8. Akordeon
Alat musik tradisional Riau selanjutnya adalah Akordoen. Keunikan dari Akordeon ini terletak pada tampilan bentuknya yang cukup khas. Dimana terciptanya dari Akordeon ini merupakan kombinasi antara pianika dan tombol-tombol lainnya. Instrument musik yang satu ini memiliki kemiripan dengan alat musik berasal dari Jerman yang ditemukan oleh C.F.L.Buschmann.
Untuk memainkan alat musik ini dibutuhkan pemahaman serta kecermatan, karena kebanyakan orang belum bisa menggunakannya dengan baik. Meskipun terlihat hanya menggerakkan tangan saja, akan tetapi cara memainkan alat musik ini di tuntut dapat mengharmonikan dua tangan dengan fungsi yang berbeda.
Dimana posisi tangan kiri ini bertugas mengontrol tombol – tombol akor, sementara tangan kanan untuk memainkan melodi lagu. Sambil menekan tombol Akordeon didorong dan ditarik agar bisa mengatur pergerakan udara pada alat musik, sehingga dari pergerakan tersebut akan menghasilkan bunyi atau ada serta bunyi ini diatur oleh gerakan jari-jari tangan pemain.
9. Gong
Alat musik Gong dari Riau ini sama seperti gong pada umumnya, yaitu terbuat dari bahan kuningan. Gong ini termasuk kedalam alat musik yang dimainkan dengan cara dipuluk, sehingga dalam memainkannya dibutuhkan sebuah alat pemukul yang dibuat dari karet ataupun kain. Ketika alat ini dipukul dengan menggunakan alat pemukul, maka akan mengeluarkan bunyi yang khas. Semakin besar ukuran gongnya, maka semakin tinggi juga bunyi yang dihasilkan.
10. Marwas
Marwas merupakan alat musik Riau yang masih kental akan niai keagamaannya. Tampilan dari Instrumen ini menyerupai Gendang, akan tetapi ukurannya lebih kecil dan terdapat 2 (dua) membran pada bagian sisi-sisinya. Oleh karena itu suara yang dikeluarkan Marwas ini condong kecil, tetapi bernada tinggi.
Dalam memainkan alat musik ini, yaitu dengan cara dipukul menggunakan alat pemukul yang dibuat secara kusus. Biasanya untuk membuat alat musik ini dibutuhkan bahan seperti kayu nangka atau cempedak, kulit kambing, yang dililit atau diikat dengan menggunakan rotan.
11. Talempong
Alat musik Telempong atau yang sering disapa dengan Calempong ini merupakan Instrumen musik yag terbuat dari bahan lempengan logam perunggu, besi atau kuningan kemudian dibentuk bundar. Talempong ini memiliki berbagai ukuran, sehingga bunyi yang dihasilkan pun juga tidak sama.
Bagaimana cara memainkan alat musik Riau satu ini? Yaitu dengan cara dipukul dengan menggunakan alat pemukul yang di bagian ujungnya dibalut oleh kain. Dulunya Talempong ini sering dimainkan dalam acara penyampaian pesan penting dari wali negara terhadap orang suruhannya untuk masyarakat.
Akan tetapi, kini alat musik ini lebih sering dimainkan untuk mengiringi tarian sakral dan dimainkan pada saat pasangan pengantin menuju rumah mempelai wanita (bararak).
12. Genggong
Genggong adalah salah satu Intrumen musik khas Riau yang dimainkan dengan cara ditiup. Biasanya alat musik ini sering dimainkan bersamaan dengan alat musik tradisional lainnya untuk mengiringi acara pagelaran musik tradisional. Dalam pembuatannya, Genggong terbuat dari bahan kulit terluar ohon enau dan dibentuk dengan tampilan yang unik, mulai dari kecil – besar dan tipis.
Bagaimana cara memainkan alat musik Gengong ini? Yaitu dengan cara ditiup sambil menarik ujung talinya, sehingga bunyi yang dikeluarkan seperti pantulan dengan gema ataupun dengungan keras yang berasal dari rongga suara.
13. Gendang Silat
Gendang Silat adalah sebuat alat musik tradisional Riau yang terbuat dari bahan kayu, rotan dan kulit binatang. Tampilan dari Instrumen musik ini di desain berupa gendang berkepala ganda seperti pada umumnya. Biasanya Gendang Silat dimainkan untuk pengatur irama dalam lagu maupun sebagai pengiring dalam tari Silat.
14. Bebano
Bebano merupakan salah satu alat musik Riau yang berfungsi untuk mengiringi suara Bukoba (koba), yaitu sebuah tradisi lisan yang sering dipentaskan ketika acara resepsi pernikahan.
Kesinan Gondang Borogong Adat Riau
Gondang Borogong atau juga di sebut gondang colempong merupakan salah satu kesenianRokan Hulu yang dimainkan oleh beberapa alat musik seperti, gendang, gong, dan calempong. Untuk mementaskan keseniah ini, biasanya membutuhkan dua gendang yaitu, gondang polalu (gendang pelagu) dan gondang poningkah (gendang peningkah).
Dimana kedua gendang tersebut memiliki desain dan ukuran yang sama, hanya saja berbeda pada nada yang dihasilkan, gondang poningkah lebih rendah nadanya. Untuk menentukan tinggi rendah nada tergantung pada ketebalan dan jenis kulit yang dipakai untuk muka gendang, serta peregangan kulitnya.
Alat musik gendang ini umumnya dimainkan dengan memakai satu pemukul yang terbuat dari rotan sogo (rotan saga), sementara bagian lainnya dipukul dengan jari ataupun telapak tangan. Bagian yang dipukul menggunakan rotan biasanya terletak di sisi muka gendang di sebelah kanan. Selain itu, teknik memainkan alat musik ini terdapat tujuh cara, yaitu :
- gondang botindieh lutuik artinya gendang bertindih lutut, dengan ditindih kedua lutut.
- tindieh bosonang–sonang artinya tindih bersenang-senang, gendang ditimpa dengan lipatan ldi bagian utut kiri dan kaki kanan ataupun dilipat berdiri.
- tindieh bosonang-sonang duo kaki artinya tindih bersenang-senang dua kaki, gendang ditimpa dengan kedua lipatan lutut.
- bokapik artinya diapit, gendang diapit dengan kaki.
- bopangku artinya berpangku, gendang dipangku di atas paha.
- bolabak ateh tanah artiny diletak di atas tanah, pemukul gendang duduk mencangkung.
- bodiri artinya berdiri, gendang dipukul sambil berdiri, tali gendang disangkutkan dipinggang atau digantung di kuduk.
Teknik Memainkan Alat Musik Calempong
Celempong merupakan salag satu alat musik riau yang dimainkan dengan cara dipukul dengan menggunakan pemukul yang terbuat dari campuran besi, tembaga, perunggu, suasa, emas, dan timah yang dituang ke dalam cetakan. Dimakan ukuran kadar timah putih dan besi dalam campuran tembaga mempengaruhi hasil lengkingan dan dentangan suara colempong.
Desain dari alat musik riau ini meliputi pusek (pusat), bahu, badan, dan muluik (mulut). Sedangkan settingan nada berada pada ketebalan pusek colempong. Sebuah rangkaian celempong terdiri atas 6 buah celempong dengan rupa suara (nada) yang berbeda.
Semua Calempong tersebut di tata pada rumah calempong yang strukturnya terbuat dari kayu dan penahannya berupa dua helai tali atau rotan. Dimana di atas bentangan tali atau rotan tersebut keenam colempong diletakkan. Seperangkat colempong dari rumah calempong disebut dengan istilah sorawan (satu rawan).
Untuk pemain alat musik Calemong biasanya di sapa dengan sebutan tukang colempong (tukang lagu) atau tukang polalu (tukang pelagu). Dimana tukang colempong selalu didampingi oleh tukang tingkah, yang meningkah alunan suara lagu colempong.
Jika terdapat satu orang tukang tingkah, maka mereka akan berada di sisi kanan tukang colempong. Namun, jika lebih dari satu orang tukang tingkah, maka keduanya berada di hadapan tukang logu. Alat musik ini di pukul dengan menggunakan kayu ponukuo (pemukul) sepanjang jarak sejengkal yang terbuat dari kayu basong yakni kayu berserat halus dan ringa, contohnya seperti kayu jelutung, pulai, nilam, mahang, atau terap.
Alat musik Calempong ini juga dapat diiringi oleh ogong (gong) atau tetawak. Desain dari ogong ini menyerupai colempong, hanya saja ukurannya lebih besar dari pada calempong , yang digantungkan pada palang kayu berkaki.
Demikian ulasan yang saya sampaikan pada kesempatan kali ini mengenai Alat Musik Riau, semoga sedikit informasi ini dapat bermanfaat dan menjadi bahan rujukan untuk anda semua. Terima kasih atas perhatiannya.