Pakaian Adat Banten Penganten, Pangsi Dan Baduy


Pakaian Adat Banten
 – Sejak 2000 tahun yang lampau, Banten merupakan pecahan dari Provinsi Jawa Barat, dimana menurut sejarah kebudayaan masyarakat Banten  telah tercampur dengan budaya sunda dan lainnya. Percampuran budaya tersebut dikarenakan dulunya banyak orang yang masuk ke wilayah Banten melalui Jalur Laut.

Salah satu contoh Budaya yang sudah tercampur dan sekarang menjadi kebanggaan masyarakat Banten adalah Pakaian adatnya. Nah, jadi pada kesempatan kali ini saya angat mengupas sedikit informasi tentang apa saja Pakaian adat Banten ini? Yuk langsung saja simak penjelasan selengkapnya dibawah ini :

Baca Juga Berikut Ini Pakaian Adat Yogyakarta Terlengkap Beserta Penjelasannya

Pakaian Adat Banten Penganten, Pangsi Dan Baduy

1. Pakaian Adat Panganten

Pakaian Adat Panganten
wikipie.co.id

Pakaian adat Banten yang pertama adalah baju penganten. Sesuai dengan namanya, pakaian ini dikenakan oleh sepasang mempelai yang akan melangsungkan resepsi pernikahannya.

Jika kita lihat dari tampilan motif dan modelnya, sebenarnya pakaian ini begitu mirip dengan pakaian pengantin adat sunda.

Bagi mempelai laki-laki, pakaian perlengkapan pengantin yang digunakan diantaranya yaitu :

  • Baju koko dengan kerah sebagai atasan
  • Kain samping sebagai bawahan
  • Penutup kepala
  • Sabuk dari kain batik dengan motif serupa
  • Selop
  • Sebuah parang, golok, atau keris

Sementara bagi mempelai wanita, pakaian perlengkapan pengantin yang dikenakan diantaranya adalah :

  • Baju kebaya untuk bagian atasan,
  • Kain samping atau  bisa juga batik untuk bawahan
  • Selendang yang diselempangkan ke bahu,
  • Aksesoris untuk kepala seperti kembang goyang dengan warna keemasan dan susunan bunga melati yang diselipkan di sanggulnya.

2. Baju Pangsi

Budaya Jawa

Pakaian adat Banten selanjutnya adalah Baju pangsi. Sebetulnya pakaian ini lebih terkenal di wilayah masyarakat sunda sebagai pakaian adat Jawa Barat.

Akan tetapi, masyarakat Banten saat ini telah mengenakan pakaian ini sebagai baju kesehariannya. Bukan hanya itu, ternyata pakaian ini biasanya juga dikenakan dalam latihan silat tradisional atau debus yang kerap digelar oleh masyarakat adat Banten.

Perlu anda ketahui, bahwa sebutan Pangsi adalah singkatan dari Pangeusi Numpang ka Sisi artinya yaitu pakaian penutup badan. Dimana dalam pemakaiannya dibelitkan dengan cara menumpang seperti memakai sarung. Pakaian ini ini terdiri dari tiga susunan yaitu Nangtung, Tangtung, Samping. Pakaian ini dikhusuuskan untuk dikenakan oleh kaum laki-laki.

3. Pakaian Adat Baduy

Pakaian adat Banten yang terakhir berasal dari suku Baduy. Dimana Suku Baduy sering dianggap sebagai suku asli masyarakat Banten. Bukan hanya itu, suku ini juga dikenal dengan sifatnya menutup diri dari pengaruh luar seperti kemajuan teknologi dan perkembangan zaman.

Dapat kita kelompokan dari segi penerimaannya terhadap masyarakat luar, suku Baduy dibedakan menjadi dua yaitu suku Baduy dalam (dimana tak ingin mau menerima dan berinteraksi dengan masyarakat luar) dan suku Baduy luar (yang masih ingin menerima dan berinteraksi, namun dengan batas-batas tertentu).

Jika kita amati kedua jenis suku Baduy mempunyai perbedaan mencolok dari segi pakaian adatnya, nah tentunya anda penasaran bukan apa bedanya? Lansung saja simak penjelasan dibawah ini :

Baca Juga Pakaian Adat Lampung Pria Dan Wanita Beserta Aksesorisnya

a. Pakaian Adat Baduy Dalam

Pakaian adat Baduy Dalam
Travel Kompas

Pakaian adat suku Baduy dalam lebih cendrung memakai baju yang berwarna putih polos atau dikenal dengan sebutan Jamang Sangsang. Penamaan tersebut sesuai dengan bagaimana pada saat mengenakan pakaian tersebut. Baju Jamang Sangsang dikenakan dengan cara digantungkan di badan.

Pakaian ini cuma mempunyai lubang pada bagian lengan dan leher tanpa kerah. Bukan hanya itu, baju ini tidak ada kancing maupun saku. Dalam pembuatan baju ini ternyata dijahit dengan menggunakan tangan dan bahan yang digunakannya pun harus dibuat dari pintalan kapas asli yang diperoleh dari hutan.

Sementara untuk menutupi badan pada bagian bawah, orang suku Baduy menggunakan sarung warna hitam atau biru tua yang dililit dipinggang. Selanjutnya terdapat juga ikat kepala dari kain putih juga dikenakan sebagai pembatas rambut yang biasanya terurai panjang.

Dibalik dari penggunaan warna putih pada pakaian adat Baduy dalam, terkandung sebuah makna bahwa mereka masih suci dan belum dipengaruhi budaya luar yang cenderung merusak moral.

b. Pakaian Adat Baduy Luar

Pakaian adat Baduy Luar
Budaya Jawa

Pakaian adat  Baduy luar lebih sering menggunakan baju adatnya berwarna hitam. Dibalik warna hitam ini ternyata merupakan arti dari nama baju kampret (baju kelelawar). Untuk tampilan modelnya, pakaian adat ini memiliki tampilan yang dinamis dan elegan.

Di masyarakat Baduy luar ini kita dapat menjumpai jahitan mesin, kancing, kantong, selain itu bahan yang digunakan untuk membuat baju serta bahannya tidak terpaku harus berupa kapas murni.

Kita dapat membedakan orang suku Baduy luar dengan dalam yaitu dengan cara melihat dari ikat kepalanya. Ikat kepala yang dipakai oleh orang suku Baduy luar berwarna biru tua bermotifan batik, sedangkan orang suku Baduy dalam memakai ikat kepala berwarna putih.

Baca Juga Berikut Ini Pakaian Adat Jawa Tengah Beserta Penjelasannya

Demikian ulasan mengenai Pakaian Adat Banten. Semoga sedikit informasi ini dapat bermanfaat untuk anda semua, terima kasih atas perhatiannya.

4 Comments

  1. Yah intinya saya mau tau bahannya aku harus jawab soal TVRI.abis itu sama ga bahan nya kayak kain sengkang

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *