Foto potrait – Hai sobat pecinta dunia fotografi, pada kesempatan kali ini saya akan berbagi informasi mengenai foto potrait. Sebelumnya diantara pembaca sekalian adakah yang sudah tahu apa itu foto potrait?
Foto Potrait atau yang lebih dikenal dengan foto wajah asli, baik itu wajah manusia ataupun hewan. Disini anda bisa menggunakan dua jenis kamera yaitu kamera digital atau kamera Hp.
Sebagian besar fotografer pemula mengalami kegagalan dalam mengambil foto wajah asli ini, dikarenakan kurangnya pengalaman dan pengetahuan mengenai teknik yang baik dan benar dalam mengambil foto potrait.
Oleh karena itu, saya selaku penulis di situs Calonpenggangguran akan berbagi tips cara mengambil foto potrait yang baik dan benar untuk pemula. Penasarankan bagaimana caranya? Yuk simak ulasan dibawah ini.
Baca Juga Berikut Ini Penjelasan Fotografi Alam Beserta Tips Membidiknya Secara Tepat
Tips Membidik Foto Potrait
1. Pahami Headroom
Langkah utama yang harus di perhatikan adalah headroom. Yang dimaksud Headroom disini yaitu batasan ruang antara bagian atas kepala subjek dan bagian tepian frame.
Disini anda harus memastikan bahwa foto yang diambil tidak memiliki ruang kosong terlalu banyak baik dibagian atas ataupun samping. Sebab salah satu teknik terpenting dari foto potrait adalah mengambil foto dengan posisi pas, artinya keempat bagian foto dari atas, bawah, kanan dan kiri memiliki jarak tidak terlalu jauh.
Selain itu anda juga perlu memastikan keempat bagian tersebut memiliki jarak yang sama, dengan begitu foto potrait yang anda ambil akan terlihat lebih keren. Salah satu tips dari saya untuk membidik foto wajah asli adalah dengan mengatur posisi pengambilan foto, kemudian anda dapat mengatur jarak frame dengan mengatur zoom lensa. Sampai disini anda sudah paham? Lanjut
2. Tempatkanlah Mata Sebagai Subjek
Dalam dunia fotografi Potrait, Mata adalah salah satu bagian paling penting, karena sorotan dari mata dapat bercerita atau mengambarkan keadaan, berbeda hal dengan bagian tubuh lain.
Oleh karena itu, mata menjadi bagian yang paling penting anda perhatikan. Seperti penjelasan saya diatas bahwa mata dapat menceritakan kondisi yang terjadi pada waktu itu. Untuk menghasilkan foto potrait yang keren, anda bisa mencoba inovasi baru. Caranya seperti, jika awalnya mengambilkan foto asli wajah ini mata objek melihat kamera anda bisa mencoba hal baru dengan memposisikan mata objek melihat kearah lain.
Ketika memotret, perhatikan letak mata subjek sebab mata merupakan titik fokus foto portrait dan biasanya orang pertama kali melihat hasil foto asli wajah kearah mata objek tersebut.
3. Bergaya Candid
Candid atau lebih sering kita kenal sebagai salah satu teknik fotografer paling terkenal, disini seorang fotografer membidik gambar tanpa subjek mengetahuinya. Hasil dari gaya Candid akan terlihat bagus apabila subjek benar-benar tidak menyadari bahwa ia sedang dipotret, agar gambar yang dihasilkan terlihat sempurna karena ekspresi tubuh terlihat alami, tanpa dibuat-buat.
Selain itu, gaya candid ini menunjukan bahwa subjek yang kita potret benar-benar memperlihat ekspresi dirinya sendiri yang apa adanya. Karena itu lah, dengan mengambil gaya Candid anda sebagai fotografer akan menghasilkan foto potrait yang unik dan menarik.
4. Penentuan Cahaya Yang Tepat
Langkah keempat dalam dunia fotografi portrait adalah penentuan cahaya yang tepat. Kebanyakan orang menilai bahwa Foto portrait yang bagus adalah foto yang terlihat terang dan jelas? Jawaban saya sih belum tentu ya.
Menurut saya dalam memotret foto potrait sebaiknya menggunakan pecahayaan alami contohnya Cahaya matahari. Perlu anda ketahui, bahwa ada beberapa teknik yang harus diperhatikan dalam mengatur pencahayaan diantaranya :
Baca Juga Berikut Penjelasan Fotografi Makro dan Tips Memotretnya Secara Lengkap
Teknik High Key Lighting
Teknik High Key Lighting adalah cara pencahayaan yang dapat anda terapkan dalam dunia fotografi portrait. Biasanya teknik pencahayaan ini yang sering dilakukan oleh para fotografer profesional.
High key lighting salah satu teknik pencahayaan yang terkenal warnanya begitu kontras dan didominasi oleh warna terang contonya warna putih. Saat ini kembali kepada diri sendiri, apakah anda ingin membidik gambar dala kondisi subjek yang lagi ceria, senang maupun senyum.
Teknik Low Key Lighting
Pada dasarnya, sebetulnya teknik Low Key lighting serupa dengan teknik high-key, yaitu sama-sama menunjukkan kontras dari sebuah objek gambar. Letak perbedaannya hanya teknik low key pencahayaan sangat terbatas.
Teknik pencahayaan satu ini lebih cocok untuk membidik subjek dalam kondisi sedih, dalam, eksotis, mistis, dan lainya. Dalam pengaturan lampu pencahayaan sangat rendah dan anda hanya dapat memakai satu jenis lampu agar dapat menciptakan detail dan ketajaman foto.
Teknik Split Lighting
Teknik Split Lighting lebih cocok digunakan untuk foto portrait yang terkesan drama, tajam dan tetap keren. Maksud dari teknik Split lighting merupakan teknik pencahayaan dengan memakai lighting dari salah satu sisi objek foto.
Teknik Butterfly Lighting
Teknik pencahayaan yang terakhir ada Butterfly Lighting. Jenis pencahayaan ini lebih rekomen untuk menunjukkan dari segi kecantikan wajah subjek dengan memberikan lighting utama di atas subjek.Dengan demikian akan tampak sebuah bayangan dibawah hidung, dan menyerupai bentuk kupu-kupu. Memang lighting ini hadir untuk foto kosmetik, kecantikan, dsb.
5. Membidik Dua orang Lebih atau Secara Berkelompok
Foto portrait tak selalu membidik satu orang subjek saja,namun anda dapat melakukan kepada dua orang subjek atau lebih (foto rame-rame). Contonya family portrait. Dalam membidik foto keluarga anda dapat memunculkan sebuah ide lainnya.
Pengalaman yang saya pribadi, membidik dengan subjek berkelompok itu sedikit sulit. Mengapa? Karena untuk menjadi seorang fotografer pasti harus bersikap tegas dan yakin kita dapat menciptakan hasil akhir dari family portrait yang menarik dan bagus Selain itu pastikan juga bahwa mata semua subjek tertuju melihat ke kamera.
Sejarah Fotografi Potrait
Peningalan sejarah gambar maupun foto portrait menunjukkan tanda zaman dan social serta cerita budaya, dimana perpadauan antara teknologi dan metode penciptaan karya seni rupa dapat terlihat sebagai satu kesatuan bahasa budaya yang beragam.
Berbicara mengenai portrait tidak jauh dari seorang fotografer legendaris yang bernama Dorothea Lang, “Migrant Mother” (1936), dimana karyanya kebanyakan dibahas oleh kritikus dan sejarawan fotografi. Pada zaman perang Duia II foto ptrait dapat dikatakan sebuah Karyasebagai pernyataan social.
Dalam perjalanannnya fotografi portrait memang mempunyai kenangan istimewa baik medan karya seni rupa modern sampai seni rupa kontemporer hingga saaat ini.
Terdapat beberapa para seniman yang mengeksplorasi hasil karya fotografi portrait dan self-potrait melalui narasi-narasi subjektifnya, para seniman tersebut diantaranya yaitu bernama Nancy Burson (dari USA), Shirin Neshat (dari Iran), Renée Cox (dari Jamaica), Rineke Dijkstra, dan Cindy Sherman (dari USA).
Pada tahun 1839, seorang fotografer legendaris yang bernama Louis Jacques Mande Daguerre berhasil menciptakan gambar positif pada lapisan plat dengan lapisan perak di bagian permukaannya.
Pada awal Decade fotografi itu disebut dengan istilah Daguerreotype yang sangat identik dengan personal portraits terutama di negara Amerika dengan kemunculan fotografer amatir.
Pada dasarnya fotografi portrait ini bersifat begitu personal, yang awal mulanya di terapkan di era Victorian dimana fotografer amatir sampai menjamur selain karena dibutuhkan skill khusus yang menantang.
Pada tahun 1899 terdapat temuan baru dari George Eastman melalui kamera dengan memakai shutter, yaitu “Box Brownie” bermerek Kodak dengan slogan “You press the button, we do the rest”.
Hal itu merupakan salah satu tanda zaman dimana fotografer amatir seperti wanita gemar dengan ‘home portraits’, memotret kehidupan keluarga.
Baca Juga Foto Panning Contoh, Teknik Beserta Penjelasannya Secara Lengkap
Demikian ulasan mengenai Fotografi Potrait. Semoga sedikit informasi ini dapat bermanfaat untuk anda semua, terima kasih atas perhatiannya.
artikel yang bagus, selamat berkarya.
trimakasih
Baik terima kasih atas pendapatnya, silahkan di share kalau sekiranya bermanfaat