Foto Studio adalah salah satu teknik foto yang bisa digunakan untuk memfoto beberapa kategori dalam fotografi diantaranya Abstrak, Arsitektur, Budaya, Fashion, Jurnalistik, Landscape, Potrait, Manusia, Produk atau komersial, Still Life, Makro, Wid Life, dan Panggung. Sedangkan yang dimaksud studio foto adalah tempat atau ruangan khusus yang sudah ditata untuk menunjung aktivitas fotografi, adapun hal-hal yang perlu disiapkan pada studio foto meliputi tata lampu, latar, dan pendukung lainnya.
Kenapa hal ini sangat diperlukan? Karena diharapkan seorang fotografer menerima segala komponen yang dibutuhkan sehingga mampu mengendali segala kondisi atau situasi pemotretan nantinya. Didalam ruangan tersebut terdapat beberapa peralatan fotografi seperti camera dan lensa sebagai alat pendukung untuk proses berjalannya pemotretan. Sebelum melakukan aktivitas pemotretan foto studio, ada beberapa hal yang perlu dipersiapan seperti settingan meliputi tata lampu, latar, dan pendukung lainnya.
Hal yang utama dan terpenting dalam foto studio yaitu terletak pada mengendalikan maupun mengontrol situasi. Pengendaliuan situasi yang dimaksud disini seperti mengendalikan tata letak obyek dan subyek foto serta suasana yang akan diciptakan dalam gambar. Para fotografer mendeskripsikan pengendalian situasi ini diartikan sebagai gambaran atau konsep yang menjadi pedoman dalam proses pengambilan objek. Selain itu pengendalian terhadap pencahayaan yang masuk akan dibutuhkan didalam foto studio.
Bagi anda yang tertarik untuk mencoba bergerak dalam bidang jenis fotografi studio ini, ada beberapa yang perlu anda persiapkan untuk melengkapi dan memperlancar aktifitas pemotretana nantinya. Apa saja itu? Yuk simak ulasan selengkapnya dibawah ini.
Kategori Foto Studio
Berikut beberapa katerogi dalam foto studio yang perlu anda ketahui, diantaranya:
Abstrak
Kategori pertama adalah foto abstrak, artinya tujuan utama pengambilan foto ini yaitu mengutamakan keindahan komposisi gambar, seperti permainan warna dan bentuk, tekstur, dan elemen-elemen grafis. Sehingga lebih cenderung melihat bentuk, warna, dan lekuk dari pada detail sebuah obyek. Secara umum abstrak termaksud dalam foto fine art karena lebih mengutaman konsep dan menitikberatkan teori-teori seni.
Arsitektur
Selanjutnya adalah Arsitektur, menurut saya fotogrfi dan arsitektur merupakan dua hal yang tidak dapat dipisahkan, hal ini dikarenakan keduanya memiliki hubungan sangat erat dalam rekam obyek-obyek dan elemen-elemen arsitektural. Untuk menghasilkan foto arsitektur yang keren, fotografer harus pintar dalam mengatur pencahayaan. Selain fotografer juga harus memanfaatkan antara teori fotografi dengan prinsip arsitektur menjadi kunci dalam foto kategori ini.
Dengan begitu harapan seorang fotografer dapat terwujud dari hasil foto yang indah pada sebuah bangunan yang dibuat dari pemikiran manusia seperti gedung, jembatan, menara, dan lain sebagainya.
Budaya
Kemudian salah satu kategori fotografi studio adalah budaya, artinya sebuah kegiatan dan pelaku budaya tradisional, kontemporer, modern. Terdapat beberapa contoh foto kategori budaya diantaranya tari-tarian, festival atau acara kebudayaan seperti, ngaben di Bali, acara Gunungan di Yogyakarta, dan lain sebagainya.
Fashion
Pasti sebagian besar dari anda sudah mengetahui kategori fashion ini, yah foto fashion adalah hasil foto yang menampilkan situasi fashion, baik pakaian, aksesori, maupun hal lain yang digunakan oleh model. Biasanya foto ini diambil secara khusus pada seorang model sebagai peraga busana. Selain itu fasion bisa juga dikaitkan dengan kelompok produk atau komersial seperti pakaian, jam tangan, smartphone, laptop, tas, sepatu dan lain-lainnya,
Jurnalistik
Dari kata jurnalistika saja kita sudah mengetahui apa objek foto yang diambil atau mengabadikan sebuah kejadian penting meliputi kecelakanan, bencana alam, kemacetan, kerusuhan, dan lain sebagainya. Biasanya foto yang dihasilkan menjadik data pendukung pada berita sehingga harus mampu menjelaskan secara umum peristiwa yang terjadi dengan menggunakan pendekatan komunikasi.
Landscape
Biasanya kategori landscape lebih dikenal dengan sebutan foto alam atau pemandangan, karena dalam pengambilan foto ini mengabungkan unsur-unsur alam yang hidup dengan yang tak hidup seperti tanah, air, langit, atau mengkombinasikan ketiganya.
Potrait
Ditulisan sebelumnya sudah saya bahas mengenai foto portrait, yaitu Foto-foto dengan obyek manusia baik secara individual maupun kelompok dengan gaya potrait guna menonjolkan unsur personalitas subyek foto.
Manusia
Dari kata awalnya saja kita sudah mengetahui bahwa objek utama dari kategori adalah manusia dengan aktivitas kesehariannya baik secara individu ataupun kelompok ditujukan untuk menampilkan ekspresi dan mood dari subyek. Foto kategori manusia dapat disebut dengan kategori human interest.
Produk atau Komersial
Salah satu kategori paling sering dimanfaatkan pada foto studio adalah produk atau komersial, biasanya lebih melihat kepentingan untuk produk seperti promosi atau iklan. Anda juga bisa mengombinasikan teknik ini dengan menggunkan kategori foto still life untuk benda mati, fashion untuk busana, dan manusia atau model untuk ekspresi wajah dan postur tubuh.
Still life
Selanjutnya adalah kategori Still Life atau lebih dikenal dengan sebutan foto benda mati yang diatur secara khusus untuk membentuk komposisi yang indah dan seakan-akan berbicara atau hidup.
Makro
Jenis kategori makro lebih menonjolkan detail yang tajam. Hal yang paling penting diperhatikan atau konsepnya adalah membingkai sebuah obyek dengan pembesaran 1;2 atau 1;1, seperti serangga, tetesan embun, kelopak bunga, dan lain sebagainya.
Wild life
Yang menjadi objek utama dari kategori ini adalah hewan dan tumbuhan beserta aktivitas kehidupan yang ada di alam liar. Foto ini biasa digunakan sebagai pendukung penelitian dan komersial.
Panggung
Sebenarnya objek panggung dan manusia tidak bisa dilepaskan, karena dalam kategori panggung manusia menjadi elemen wajib ada. Contoh foto dengan kategori panggung adalah foto suasana pementasan musik, foto suasana pementasan drama di atas panggung, bahkan foto yang menggambarkan suasana kampanye di atas panggung.
Baca Juga Fotografi Potrait Beserta Tips Membidiknya Sekaligus Sejarahnya
Peralatan Dalam Studio Foto (Foto Studio)
Berikut beberapa alat pendukung wajib ada pada studio foto diantaranya sebagai berikut.
1. Ruang Studio
Ruang studio adalah salah satu pendukung utama sebagai wadah dari peralatan lainnya. Untuk lebar ataupun luas ruangan itu semua menyesuaikan dari jenis foto apa yang akan dihasilkan. Apabila anda ingin memotret gambar Pas foto, maka anda tidak membutuhkan ruang yang luas.
Sementara anda ingin memotret foto keluarga atau foto berkelompok maka diperlukan ruang studio yang lebih luas. Jadi tidak ada batasan-batasan ukuran didalam studio tersebut. Untuk percobaan pertama dalam memotret di studio foto sebaiknya gunakan gamabar ukuran 3 x 4 m ataupun 4 x 6 m.
2. Camera dan Lensa
Terdapat dua jenis kamera yang dapat anda gunakan dalam studio foto, antara lain kamera digital dan kamera analog atau film. Dimana kamera analog ini memiliki 3 jenis format kecil yaitu kamera 35mm, yang menggunakan film berukurang 3x4cm, kamera medium format dan kamera format besar.
Pada kamera tersebut tentunya memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing. Perlu anda ketahui, biasanya sih dalam pemotretan studio foto menggunakan kamera medium format dan kamera format besar.
Pada era saat ini para fotografer lebih sering menggunkan kamera digital dengan pixel yang besar, dengan demikian mereka bisa langsung mengetahui hasilnya, bahkan dapat diedit sesuai kebutuhan masing-masing.
Sementara untuk lensa yang sering digunakan pada studio foto yaitu lensa normal (50mm) dan lensa tele (> 50mm), hal ini bertujuan untuk menghindari distorsi gambar.
3. Electronic Flash Head
Electronic Flash Head atau yang lebih dikenal lampu flash studio merupakan lampu yang menghantarkan gas seketika dan menghasilkan cahaya dalam kurun waktu singkat dan cepat (cahaya flash). Terdapat dua jenis Lampu flash studio (Electronic Flash Head) diantaranya yaitu :
Monoflash (monoblocs)
Monoflas adalah jenis lampu yang disalurkan langsung colokan stop kontak. Dimana tiap lampu monoflash telah dilengkapi dengan built ini slave yang berfungsi untuk membuat lampu menyala secara bersamaan, ketika flash utama menyala.
Power pack electronic system
Power pack electronic systemadalah jenis lampu yang disalurkan ke sumber daya terpisah, maka dari itu fungsi dan fasilitas pengendalian cahayanya lebih banyak serta lebih lengkap dibandingkan jenis monoflash.
4. Triger
Triger adalah peralatan yang dipasang pada kamera sebagai pengganti flash yang berguna untuk pemicu slave unit, dengan demikian lampu studio dapat menyala.
Peralatan ini dipasang bertujuan untuk memudahkan para fotografer bergerak bebas tanpa direpotkan kabel sinkronisasi. Perlu anda ketahui Trigger ini beroperasi dengan menggunakan sinar infra merah, yang memicu slave unit.
5. Standar Reflektor
Umumnya disetiap melakukan pembelian lampu flash studio telah dilengkapi dengan standar reflector yang menghasilkan cahaya langsung dan keras.
6. Reflektor
Dalam foto studio Reflektor sering difungsikan sebagai alat pantulan dari cahaya utama. Biasanya reflector yang dijual dipasaran memiliki 3 warna yaitu putih, perak dan emas, dimana tiap masing-masing warna memiliki ciri khas dari pentulannya tersebut.
7. Umbrela Lamp Studio (Payung Studio)
Umbrela Lamp Studio atau sering disebut Payung Studio sering dipakai untuk menciptakan efek bayangan yang lebih lembut serta pancaran cahaya yang lebih luas di bandingkan dengan standar reflector.
Peralatan satu ini sangat cocok digunakan ketika melakukan pemotretan yang memerlukan jangkauan area cahaya yang luas, akan tetapi jika dibanding dengan standar reflector pancaran cahaya dari payung ini lebih sulit di arahkan.
8. Softbox
Softbox adalah salah satu peralatan foto studio yang biasanya digunakan untuk menghasilkan efek cahaya yang lebih terlihat lembut jika dibandingkan dengan payung. Selain itu cahaya yang dihasilkan pun lebih terfokus, karena jangkauan cahaya yang dihasilkan alat ini lebih terbatas.
Terdapat beberapa ukuran softbox, dimana ukuran tersebut ikut mempengaruhi hasil yang didapat, dimana semakin besar ukuran softbox, maka akan semakin lembut cahaya yang dihasilkan dan sebaliknya. Alat ini ini bisa juga menghasilkan efek bayangan persegi pada mata model.
9. Snoot
Dalam foto studio peralatan ini digunakan untuk mengarahkan cahaya yang keluar dari lampu agar menghasilkan efek spot pada obyek. Alat ini biasanya diletakan padaq bagaian atas dan belakang objek, hal ini bertujuan untuk menyinari rambut sehingga objek terpisah dengan latar belakang. misalnya untuk Hairlight
10. BeautyDish
Beautydish sering digunakan untuk membuat kulit wajah terlihat lebih lembut dan tidak terlalu keras, membuat make up lebih menonjol keluar karakter dan warnanya. Selain sebagai foto studio alat ini biasanya dipakai dalam pemotretan foto close-up (foto wajah aseli).
11. Lamp Holder
Lamp Holder biasanya sering digunakan untuk menyangga lampu, dimana tinggi dan rendahnya lampu dapat diatur dengan sedemikian rupa.
Di ruang studio foto yang besar dan luas, alat ini memakai system rail yang dipasang pada bagian plafond, sehingga pengaturan tinggi rendah dan letak bisa diatur. Penggunaan system rail ini lebih praktis dan simpel sebab tak menganggu sang fotografer.
12. Tripod
Alat tripot ini biasanya difungsikan untuk menyangga kamera agar tidak goyang saat melakukan pemotretan berlangsung. Tripod kamera ini memiliki banyak jenisnya. Tripot bukan hanya digunakan dalam foto studio saja, melainkan berbagai jenis fotografi misalnya foto panning, alam dan sport.
Baca Juga Berikut Ini Penjelasan Fotografi Alam Beserta Tips Membidiknya Secara Tepat
5 Tips Setting Kamera Untuk Foto Studio
Berikut beberapa tips setting kamera untuk mengambil foto studio diantaranya sebagai berikut
1. ISO
Untuk memotret objek foto studio sebaiknya setting ISO pada ukuran 100 – 200. Mengapa menggunakan ISO rendah? Karena agar nantinya menciptakan kualitas hasil foto atau gambar paling bersih, bebas dari noise (tidak ada bitnik-bintik).
Dimana settingan ISO tersebut sering digunakan oleh para master fotografer dalam memotret di studio foto.
2. Shutter Speed
Biasanya para fotgrafer professional menggunakan Shutter Speed pada kameranya yaitu 1/200 perdetik (Khusus untuk lampu studio standar). Selain itu ada juga yang menyeting kameranya pada Shutter Speed diangka 1/125 – 1/200 perdetik. Dimana ukuran tersebut merupakan angka ideal untuk memotret pergerakan objek dodalam studio.
3. Aperture
Aperture atau lebih disapa f-stop sebetulnya tidak ada batasan dalam pemakaian yang tepat untuk melakukan kegiatan pemotretan didalam studi, karena hal itu tergantung tata letak atau susunan konsep foto yang akan ciptakan nantinya.
Jika anda mengiginkan background/foreground blur maka gunakan Apeture pada rendah yaitu f/4. Jika anda ingin menghasilkan gamar yang focus didalam studio, maka gunaka Apeture pada angka F/8 – F/11.
Jadi settingan yang ideal untuk memotret foto studio yaitu dengan menggunakan ISO 100, Shutter speed 1/125 perdetik dan F-stop F/9.
Sementara itu anda tinggal mengatur jarak atau daya lampu studio yang akan anda gunakan untuk pemotretan hingga pencahayaannya tepat dengan setingan kamera yang sudah sobat tentukan diatas.
4. White Balance
White Balnce atau keseimbangan warna merupakan faktor yang dapat mempengaruhi hasil gambar, sehingga settingannya harus tepat dan benar. Gunakan White balance sesuai dengan kebutuhan dan kondisi yang terjadi saat akan memotret suatu objek.
Terdapat beberapa settingan kamera yang bisa anda gunakan seperti Auto, Cloudy, Daylight, Shade, Tungsten, Flash, Manual dsb. Pengaturan white balance ini kembali lagi kepada anda yang menginginkan kondisi tampilan foto atau gambar tertentu.
5. Memori Kamera
Memori adalah alat penyimpanan file-file foto maupun video hasil dari aktivitas pemotretan. Sebelum anda melakukan kegiatan pemotretan, sebaiknya pastikan dulu memori anda tersebut tidak mengalami kerusakan ataupun memori penuh dengan file-file gambar atau video yang masih tersimpan sebelumnya.
Seringkali masalah ini terjadi pada anda bukan? Tampaknya terlihat sepele, akan tetapi dampaknya bisa menganggu kegiatan pada waktu pemotretan berlangsung. Alangkahnya baiknya, anda priksa memori dan hapus file gambar yang tidak penting, karena ukuran file gambar atau video pada umumnya bisa mencapai 500MB-1000 MB.
Baca Juga Berikut Penjelasan Fotografi Makro dan Tips Memotretnya Secara Lengkap
7 Objek yang Dapat dijadikan Untuk Foto Studio
1. Iklan
Iklan biasanya sering dijadikan sebagai pemotretan produk, layanan, merek atau individu, dalam periklanan cetak, seperti majalah, surat kabar, selebaran dsb. Untuk referensi gambar dengan objek Iklan anda bisa membuka di situs web, iklan televisi, iklan digital, dan papan iklan, mempromosikan produk atau layanan.
2. Individu
Objek individu yang dimaksud disini adalah seperti orang yang berprofesi sebagai model, motivator, pembawa acara dan masih banyak lagi. Nah jadi bagi anda seorang fotografer, anda bisa menawarkan jasa foto studio kepada seseorang yang memiliki profesi tersebut.
3. Makanan
Berbicara mengenai makanan tentunya masyarakat dunia tidak kehabisan akal untuk menciptakan ataupun membuat berbagai jenis kuliner yang lezat. Jadi setiap terdapat jenis makanan terbaru, pastinya makanan yang dibuatnya dapat langsung diketahui dan dikenali oleh masyarakat.
Untuk itu para industri makanan menyewa jasa fotogfrafer untuk memotret makanan terbarunya tersebut, agar terkenal dikalangan masyarakat. Selain itu anda bisa menawarkan jasa pemotretan foto studio dibidang kuliner.
4. Produk
Bagi yang memiliki industri dibidang pembuatan produk (Perusahaan Manufaktur), tentunya membutuhkan patner kerja dibidang fotografi. Mengapa demikian? Karena untuk memperkenalkan keluaran produk terbaru kepada para pelanggan agar terjual keras dan perusahaan tidak mengalami kerugian.
5. Katalog
Untuk anda yang sedang bergerak dalam bidang bisnis fashion dan kosmetik tentunya membutuhkan katalog. Mengapa demikian? Karena dapat membantu mempromosikan kepada pelanggan mengenai barang keluaran terbaru (update), terdapat diskon atau hanya sekedar memperkenalkan produk-produk yang sudah ada.
Maka dari itu dalam pembuatan katalog ini, seorang pembisnis fahion dan kosmetik membutuhkan patner kerja seorang fotografer.
6. Hewan peliharaan
Bukan hanya benda mati saja yang dapat dijadikan objek, ternyata hewan peliharaan bisa dijadikan sebuah objek untuk foto studio. Biasanya hewan yang sering dipotret ialah kucing, anjing dan hewan jinak lainnya.
7. Perhiasan
Seorang pembisnis yang bergerang dalam bidang perhiasan tentunya mengiginkan barangnya terjual keras. Untuk mencapai hal itu, makan dibutuhkan promosi lewat brosur, surat kabar, iklan digital dan sosisl media.
Pembuatan promosi tentunya membutuhkan tenaga fotografer untuk memotret barang perhiasannya. Nah jadi, perhiasan ini dapat dijadikan sebagai objek foto studio.
Demikian pembahasan pada kesempatan kali ini mengenai Foto Studio, semoga sedikit informasi dari saya bisa bermanfaat dan dapat dijadikan sebagai sumber bahan referensi untuk anda semua. Terima kasih atas perhatiannya.
Baca Juga Foto Panning Contoh, Teknik Beserta Penjelasannya Secara Lengkap